Debat Capres, Paslon Nomor 02 Dinilai Gunakan Komunikasi Kebohongan

Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko di Posko Rumah Cemara, Jakarta, pada Rabu, 19 September 2018.
Sumber :
  • VIVA/Eduward Ambarita

VIVA – Jubir Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Budiman Sudjatmiko, menyebut paslon nomor urut 02 lebih banyak berpidato dibanding berdebat dalam debat pilpres pertama pada 17 Januari 2019 lalu.

Dia juga menuding paslon Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menggunakan politik nonkebenaran. 

"Paslon nomor urut 02, kebanyakan pidato bukan berdebat. Artinya, dia tidak menggunakan forum debat, melainkan menggunakannya untuk mengotori politik dan pidato berdasarkan tidak pada kebenaran," katanya di Indonesia Lawyers Club di tvOne, Selasa 22 Januari 2019.

Menurut Dudiman, keunggulan Prabowo adalah ketika dia menggunakan teori komunikasi yang bukan kebenaran, yakni ilmu yang sama dipakai Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan kampanye Brexit. 

"Jadi, bukan debat, jadi kebanyakan monolog, pidato saja, sehingga tidak banyak terjadi komunikasi atau enggak nyambung. Sampai, moderator menegur, supaya ini tidak menjadi forum pidato, tetapi berdebat," katanya. 

Dituturkannya, debat seharusnya menjadi forum untuk membersihkan hasutan-hasutan yang tidak benar. 

"Jadi, debat harusnya untuk mengorek kebenaran. Tetapi, ini terus-menerus dipakai untuk nonkebenaran. Dari poin tidak benar itulah, pasangan nomor dua itu unggul," katanya. 

Sementara itu, Jubir Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Fadli Zon membantah semua yang ditudingkan oleh Budiman. Dia menyebut ,semua pernyataan Budiman salah.

Polling Institute: Basis di Pilpres 2019 Lebih dari Separuhnya Kembali Pilih Prabowo

"Pernyataan Pak Prabowo tidak sedikit pun yang bohong. Ngawur, semua yang disampaikan Pak Budiman. Bagian mana yang pernyataan Pak Prabowo yang tidak benar? Tidak ada kalimat yang salah dari Prabowo," ujarnya. (asp)

PSMTI Diterima Presiden Jokowi di Istana

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Jelang pencoblosan Pemilu 2024, pada 14 Februari pekan depan, masyarakat diimbau agar menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Untuk bisa memilih pemimpin yang berkualitas.

img_title
VIVA.co.id
6 Februari 2024