Sandiaga Bantah Gunakan Propaganda Ala Rusia

Cawapres Nomor Urut 02 Sandiaga Uno
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno membantah tudingan bahwa koalisinya menggunakan propaganda ala Rusia. Meski begitu, ia tak mau serang menyerang soal hal ini.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

"Dapat kami pastikan itu tidak betul dan saya tidak ingin sahut menyahut dengan pak Presiden itu. Tuduhan pak Presiden itu jangan kita tanggapi. Kalau enggak, saling serang menyerang akhirnya pilpres yang kita inginkan, satu pilpres yang damai, sejuk tidak tercipta," kata Sandiaga di Jalan Tirtayasa, Jakarta, Senin 4 Februari 2019.

Ia menjelaskan, propaganda Prabowo-Sandiaga hanya menciptakan lapangan kerja, memastikan harga-harga stabil, dan berjuang bersama rakyat. Khususnya, rakyat yang merasa ditinggalkan oleh pemerintah dari segi keseharian dalam menghadapi tekanan ekonomi, menghadapi ketidakadilan, dan kesenjangan.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

"Saya pastikan waktu pilpres tahun sebelumnya saya, mungkin Pak Hasto (Sekretaris TKN Jokowi-KH Ma'ruf Amin) bisa menyebutkan siapa namanya, tahu (konsultan asing) dan disebutkan namanya siapa, karena publik perlu mengetahui. Tetapi, untuk pilpres kali ini, karena saya menjadi bagian dari Prabowo-Sandi, pasangan calon kita tak menggunakan yang dituduhkan itu," kata Sandi.

Sebelumnya, kata Jokowi, penggunaan hoax dilakukan oleh tim sukses yang menggunakan propaganda ala Rusia. Walau, Jokowi tak eksplisit menyebut tim sukses yang dia maksudkan. Namun, diketahui dalam Pilpres 2019, hanya dua kubu karena dua pasangan calon yang akan berlaga di Pemilu pada April mendatang. (asp)

Lembaga Survei yang Hasilnya Akurat dan Kredibel Bakal Jadi Rujukan di Pilpres 2024
PSMTI Diterima Presiden Jokowi di Istana

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Jelang pencoblosan Pemilu 2024, pada 14 Februari pekan depan, masyarakat diimbau agar menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Untuk bisa memilih pemimpin yang berkualitas.

img_title
VIVA.co.id
6 Februari 2024