Curhat Ferdinand Hutahaean Dimarahi Orang Batak karena Twitter

Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
Sumber :
  • VIVA/ Ridho Permana.

VIVA - Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, curhat jadi korban fitnah akun palsu. Hal ini disampaikan Ferdinand saat diskusi tentang buzzer politik di sosial media.

Rektor Pakuan: Klaim Menang Pilpres 2019 Agar Disikapi Hati-hati

Menurut Ferdinand, ada pihak yang ingin membenturkannya dengan masyarakat suku Batak. Dia disebut-sebut mengeluarkan cacian di twitter bernama @LawanPoLitikJKW.

Ferdinand pun langsung membantah dengan tegas bahwa akun tersebut bukan miliknya. Dia juga tidak pernah menggunakan jasa buzzer untuk menyerang lawan politik.

PKB Mengadu ke KPU Lamongan

"Saya memang membuat akun twitter @LawanPoLitikJW. Mungkin karena bahasa saya galak, kemudian ada yang memalsukan dan itu menjadi malapetaka bahwa orang Batak sebumi habis-habisan memarahi saya," kata Ferdinand di Jakarta Selatan, Jumat, 12 Oktober 2018.

Dijelaskan Ferdinand, dia baru aktif menggunakan twitter sekitar tahun 2016.
Menurutnya, mem-bully sudah sangat luar biasa saat ini, tapi dia sudah tidak peduli tentang komentar netizen.

Duh, Kantor Jurdil2019.org Diintai Orang Tak Dikenal

"Bully di sosial media sangat luar biasa, sebagai politisi harus siap diserang netizen. Kadang setelah ngetwit saya tinggal saja, tak peduli komentar netizen," katanya.

Belum lama ini, Ferdinand Hutahaean dikabarkan mencaci Suku Batak melalui akun twitter, @LawanPoLitikJKW. Tapi dia membantah dan mengatakan akun tersebut bukan miliknya.

Dalam cuitannya, @LawanPoLitikJKW menulis soal Pilpres 2019, dan menantang para pendukung Jokowi dari kalangan orang Batak. Namun, pernyataan itu kemudian dihapus.

Atas kasus ini, Ferdinand pun sudah melaporkan akun twitter @LawanPoLitikJKW ke ke polisi. Dia berharap kepolisian menindaklanjuti laporannya tersebut. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya