Soal Perolehan Suara, PKS Tak Bergantung pada Efek Ekor Jas

Bendera Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk Pemilu 2019.
Sumber :
  • Donny/PKS Foto/PKS.id

VIVA - Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera atau PKS, Hidayat Nur Wahid menyatakan, partainya tidak mengandalkan efek ekor jas atau coat tail effect, untuk mendulang suara di pemilihan legislatif 2019.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Hal itu merespons Partai Demokrat yang juga mengakui tak dapat coat tail effect.

"Kami PKS sudah mempunyai tradisi sendiri. Kami tidak pernah membasiskan perolehan suara PKS kepada coat tail effect," kata Hidayat di Senayan, Jakarta, Senin 12 November 2018.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

Hidayat cukup percaya diri dengan perolehan suara partainya di pileg nanti, meskipun tak punya calon presiden atau wakil presiden sendiri. Dia menyebut, perolehan suara PKS sebelumnya juga baik, meski tak punya capres-cawapres sendiri.

"Kami tidak punya capres sendiri, tetapi suara PKS selalu meningkat dari pemilu ke pemilu," ujar Hidayat.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

Menurut dia, PKS lebih mengandalkan kerja partai untuk perolehan suaranya. PKS tidak menjadikan capres atau cawapres yang diusungnya sebagai rujukan kesuksesan partai.

"Karena, kami mengandalkan mesin partai, kader partai, dan kinerja partai dan anggota DPR. Dan, kami berdiri di atas kaki partai sendiri," kata Hidayat.

Sebelumnya, Ketua Komisi Pemenangan Pemilu Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono menegaskan, partainya juga ingin bisa selamat dalam Pileg 2019. Dia mengakui partainya tidak mendapatkan efek ekor jas atau coat tail effect dalam pemilihan presiden 2019.

"Tidak sedikit, caleg-caleg Demokrat juga berkonsentrasi untuk memenangi dirinya masing-masing. Ya jangan salah. Dengan coat tail ini yang diuntungkan siapa? Gerindra dan PDI Perjuangan," kata Ibas di sela pembekalan calon legislatif di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu 11 November 2018.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya