Novel Bamukmin Jihad Konstitusi, Kampanyekan Haram Coblos Namanya
- VIVA / Ridho Permana
VIVA – Caleg Partai Bulan Bintang (PBB) yang juga juru bicara Persaudaraan Alumni atau PA 212, Novel Chaidir Hasan Bamukmin, meminta kepada seluruh masyarakat tidak memilih dia saat hari pencoblosan pada 17 April 2019.
Novel memutuskan 'haram' untuk dipilih dalam pileg. Ini bukan hanya untuk kader FPI, tapi juga untuk masyarakat luas.
"Wah yang bukan FPI saja banyak," kata Novel saat dihubungi, Kamis, 31 Januari 2019.
Ia memastikan mundur dari pencalegan. Juga tidak aktif lagi dalam berkampanye. Tapi dia akan tetap turun ke dapil untuk menemui masyarakat yang tidak terjangkau sosial media agar tidak memilih dirinya.
"Mundur secara lisan dan tidak aktif lagi dalam mengkampanyekan partai bermasalah berat ini dan saya turun kembali kepada konstituen saya yang tidak dijangkau oleh medsos sebagai jihad konstitusi untuk menyampaikan bahwa haram mencoblos nama saya," kata Novel.
Novel yang maju sebagai caleg DPRD DKI nomor urut 2 tak ingin dicoblos karena tak rela suaranya diberikan ke PBB. Dia tak mau suara tersebut diberikan pada partai yang ternyata berada dalam barisan kelompok pendukung penista agama.
Dia juga kecewa karena PBB saat ini mendukung koalisi yang mengkriminalisasi ulama. Atas keputusan Novel ini, kemudian banyak caleg-caleg PBB di daerah yang juga mengharamkan dicoblos.
Sebelumnya, Yusril Ihza Mahendra selaku Ketua Umum PBB menegaskan, partai yang dipimpinnya mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin. Ia menekankan bila ada kader berbeda pandangan politik maka itu atas nama pribadi bukan partai.
"Namun, ekspresi atas perbedaan itu wajib dilakukan atas nama pribadi masing-masing dan tidak melibatkan institusi partai," ujar Yusril. (ase)