TKN Klaim Jokowi Menang Telak 5-0 di Debat Kedua

Joko Widodo dan Prabowo subianto
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, menilai Jokowi menang telak dalam debat kedua calon presiden, di Hotel Sultan, Minggu malam, 17 Februari 2019. 

KPU Tegaskan Tak Ada Capres Pakai Alat Bantu saat Debat

Pada debat itu, Hasto menyebutkan, telah membuktikan Jokowi memiliki rekam jejak yang bagus. "Iya, ini terbukti ya bahwa dalam politik itu rekam jejak pengalaman dan keyakinan yang berdasarkan niat baik, karakter baik, itu berhasil memenangkan debat itu," kata Hasto usai nobar debat kedua capres di Parkir Timur GBK.

Menurut Hasto, gagasan-gagasan yang disampaikan oleh Jokowi dalam debat sudah berdasar data dan kinerja. Hal  yang disampaikan Jokowi bukan hanya pandangan liar. Namun, ide-ide yang membangun dengan sebuah landasan, mengenai lingkungan, pangan, energi, infrastruktur dan sumber daya alam.

Pemerintah Pastikan Tak akan Ambil Ratusan Ribu Hektare Lahan Prabowo

"Kami sangat optimis, bukan maksud menyombongkan diri, tapi kalau buat skor paling tidak 5-0 buat Jokowi," kata Hasto.

Hasto juga menyoroti pemaparan-pemaparan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto. Menurut dia, Prabowo gagal memberikan gagasan segar dan penuh terobosan terkait persoalan pangan dalam debat kedua.

KPU Serahkan Polemik Serangan Jokowi ke Bawaslu

"Apa yang disampaikan Prabowo tentang impor pangan, sebagai serangan ke Jokowi, praktis tidak membuahkan hasil. Pasalnya, Prabowo tampil tanpa agenda solusi, dan sementara, berbagai serangan tersebut dijawab dengan pengalaman konkret Jokowi," kata Hasto.

Hasto menekankan, masyarakat tentunya dapat menilai retorika tanpa impor yang disampaikan Prabowo, yang tanpa alternatif solusi. Hal itu menyebabkan serangan Prabowo menjadi tak berarti.

"Pengalaman Jokowi yang didukung tradisi blusukan di tengah rakyat menjadi keunggulan komparatif Jokowi. Sayang sekali, retorika antiimpor Prabowo justru menjadi negatif. Sementara Jokowi telah menempatkan kedaulatan pangan dan energi sebagai arah kedaulatan ekonomi Indonesia," ujarnya. 

Sehingga, sambung Hasto, pada akhirnya masyarakat dapat menyadari bahwa pembangunan itu perlu proses, bukan keberhasilan seketika.

"Mereka terjebak di dalam serangan tanpa ada kajian survei atau data yang mendalam, sehingga ketika Jokowi melancarkan serangan balik, maka tidak bisa menjawab dengan pasti. Pengalaman memang buah pelajaran yang sangat baik," ujarnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya