- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
VIVA - Sejumlah ulama dari Sabang sampai Merauke mendatangi kediaman Ma'ruf Amin, di Jalan Situbondo, Nomor 12, Menteng, Jakarta. Mereka berniat untuk mengantar sang kiai itu menuju arena debat di Hotel Sultan Jakarta, Minggu, 17 Maret 2019.
"Kami akan mengawal keberangkatan Kiai Ma’ruf menuju arena debat," kata Ketua Masjid Raya Provinsi Papua, Kahar Yelipele, yang datang bersama Ketua MUI Papua, Ustad Saiful Islam Payage, melalui siaran persnya.
Para ulama itu juga menggelar doa bersama untuk Ma'ruf, sejak Sabtu, 16 Maret 2019 malam. "Kami berdoa agar debat cawapres tidak ada halangan apa-apa, semua lancar dan berkah demi keutuhan NKRI dan keselamatan negara yang kita cintai," ujar Rais Syuriah PBNU, Manarul Hidayat.
Manarul menuturkan, para ulama mendoakan Ma'ruf akan selalu sehat dan dapat melaksanakan amanah. Dan juga dapat terpilih menjadi wakil presiden untuk menitipkan Islam ahlussunnah wal jama'ah yang rahmatan lil alamin.
Selain itu, Manarul mengingatkan kepada semua pihak bahwa Indonesia merupakan negara yang aman dan tenteram. Sehingga, jangan sampai mengganggu Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan Undang Undang Dasar 1945.
Sementara itu, mantan Ketua PWNU Jatim, Mutawakkil Alallah, berharap duet Joko Widodo dan Ma'ruf Amin ini sebagai duet ideal. "Pak Jokowi membangun masalah fisik, sedangkan Kiai Ma'ruf memperbaiki mental bangsa," katanya.
Pimpinan Ponpes Genggong Probolinggo ini mengaku hadir di kediaman Ma'ruf semata-mata untuk mendoakan mantan Rais Aam PBNU itu. "Seperti para masyayikh yang hadir di sini karena Allah dan untuk mendoakan beliau," kata Mutawakil.
"Beliau akan mewakili mayoritas ulama dan umat Islam di Indonesia. Kami di sini mendatangi beliau mendoakan beliau, agar Al Mukarrom diberi kekuatan dan kemudahan menjalankan amanah," tuturnya.
Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas
Jelang pencoblosan Pemilu 2024, pada 14 Februari pekan depan, masyarakat diimbau agar menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Untuk bisa memilih pemimpin yang berkualitas.
