Titiek Ungkap Nasihat Soeharto

Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya, Siti Hediati Hariyadi
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya, Siti Hediati Hariyadi atau dikenal sebagai Titiek Soeharto meminta warga untuk tidak terpecah belah dengan perbedaan politik yang ada.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

"Tujuan politik itu luhur, bukan justru jadi alat memecah belah. Islam mengajarkan kita saling memaafkan,” kata Titiek dalam keterangan persnya, Senin, 18 Maret 2019.

Putri Presiden Soeharto itu juga mengutip kearifan Jawa yang selalu diajarkan oleh almarhum ayahnya. 

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

“Ayah kami, Bapak kita semua selalu menasihati, aja mung nyatur alaning liyan. Jangan hanya membicarakan kejelekan orang lain,” kata dia.

Titiek sempat pula mengatakan hal yang sama saat menghadiri acara peringatan Isra Miraj bersama Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jawa Barat, Sabtu, 16 Maret 2019 lalu. 

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

Pada forum BKMT tersebut, Titiek juga mengajak ibu-ibu majelis taklim untuk arif dalam menyikapi suasana cenderung panas menjelang Pilpres.  

Dengan kearifan itu ia berharap hal-hal negatif bisa diusir sejauh-jauhnya. “Kita semua berharap pascapemilu nanti persatuan dan persaudaraan bangsa ini bisa semakin kokoh," ucap dia.

Sebelum bergabung menjadi pengurus Partai Berkarya, Titiek lama menjadi wakil ketua Komisi IV DPR RI dari Partai Golkar. Saat menjadi wakil rakyat tersebut Titiek pernah meminta Kementerian Pertanian memenuhi seluruh kebutuhan yang diperlukan petani bawang putih demi tercapainya swasembada bawang putih pada 2021.

Bukan hanya bantuan,Titiek juga meminta Balitbang dan Kementan untuk melihat wilayah-wilayah di seluruh Indonesia yang potensial dan layak ditanami bawang putih.

Pada kesempatan lain Titiek juga giat mendorong pemerintah untuk segera melakukan swasembada daging sapi. Tujuannya agar Indonesia tidak tergantung kepada daging impor dalam upaya menstabilkan harga.

"Kasus daging sapi impor itu tidak hanya seperti sekarang. Setiap mau puasa, Lebaran harga pasti naik," kata Titiek. 

Titiek menyatakan komitmen demi terwujudnya swasembada dagung tersebut lebih dari tiga tahun lalu. Saat itu ia sudah mewanti-wanti agar pemerintah tak selalu mengandalkan impor demi pemenuhan kebutuhan daging masyarakat.

“Jangan terus menerus mengimpor daging sapi," kata Titiek. (EP)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya