120 Delegasi Luar dan Dalam Negeri Ikut Awasi Pemilu 2019

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

VIVA – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Arief Budiman, mengungkapkan, akan ada pemantau asing yang ikut mengawasi Pemilu 2019 di Indonesia. Pemantau itu perwakilan dari berbagai penyelenggara dan pengawas pemilu di sejumlah negara dan dalam negeri.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

“Yang dilaporkan kemarin ya itu kurang lebih ada 120 delegasi, 120 orang. Itu rinciannya macam-macam, ada yang dari KPU-KPU negara-negara di luar Indonesia ya. Kemudian ada lembaga internasional, NGO pemantau pemilu, kemudian ada dari negara-negara sahabat (embassy) yang ada di Indonesia,” kata Arief di gedung KPU RI, Jakarta, Selasa 26 Maret 2019.

Menurut Arief, KPU akan memfokuskan para pemantau dari luar negeri, memantau TPS wilayah Jakarta. Dia menambahkan, kesulitan bila harus mendampingi para pemantau asing ke TPS di luar Jakarta, walaupun kemungkinan itu ada.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

“KPU yang mengatur, karena kalau kita tempatkan mereka di luar Jakarta, KPU tidak punya energi personel untuk mengatur itu. Karena hari pemungutan suara kan pasti hari yang sangat sibuk bagi KPU, jadi kita silakan lihat di TPS di sekitar wilayah Jakarta,” paparnya.

Menurutnya, keterlibatan pemantau dari dalam dan luar negeri di pemilu sudah mulai sejak 1999. Ada nilai positif dengan keterlibatan pemantauan dari dalam dan luar negeri di setiap pemilu. 

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

“Pertama supaya kita ini penyelenggara makin bekerja profesional, makin bekerja transparan, makin bekerja cermat, karena kan dilihat orang. Hati-hati lho, dilihat oleh banyak orang nih. Bukan hanya orang Indonesia tapi juga orang dari luar,” ujarnya

Kedua, menurut Arief, ini bagian dari 'promoting our democracy.' “Jadi kita beritahu pada dunia luar bahwa Indonesia ini walaupun pemilunya banyak, negaranya besar, kulturnya beragam, tapi bisa lho bikin pemilu yang baik, pemilu yang fair,” paparnya.

Atas dasar itu, ia memastikan KPU sangat terbuka bagi lembaga mana pun baik dalam maupun luar negeri yang ingin memantau Pemilu 2019. “Siapa pun boleh apply ke KPU untuk mengajukan diri sebagai pemantau. (Sifatnya) Terbuka,” tuturnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya