Nyoblos di Guntur, Idrus Marham Angkat Jempol

Terdakwa kasus dugaan suap proyek PLTU Riau-1, Idrus Marham, saat bersiap mencoblos dalam Pemilu di Gedung KPK.
Sumber :
  • Edwin Firdaus

VIVA – Terdakwa kasus dugaan suap proyek PLTU Riau-1, Idrus Marham, turut memberikan suara di KPK, tepatnya di TPS 012 Guntur, dalam Pemilu Serentak 2019. Saat turun dari mobil tahanan, mantan Sekretaris Jenderal Partai Golkar itu terlihat menggunakan rompi tahanan berwana oranye dengan tangan di borgol.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

Idrus juga mengenakan baju dan celana putih. “Pilih siapa Pak, pilih siapa Pak?” tanya para wartawan.

Idrus hanya mengumbar senyum. Dia pun terlihat mengangkat jempol walau tangannya diborgol.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

Sehari sebelumnya, Idrus meminta masyarakat agar tidak golput dalam pemilu 2019. Mantan Menteri Sosial itu mendorong agar masyarakat memilih pemimpin dengan pertimbangan yang rasional atau akal sehat.

"Jangan golput lah, mari kita gunakan hak kita yang sesuai dengan kata hati dalam hati nurani dengan pertimbangan-pertimbangan rasionalitas," kata Idrus saat ditemui awak media di Gedung Pengadilan Tipikor Jakarta, Selasa 16 April 2019. Saat itu tadinya Idrus dijadwalkan mendengarkan vonis dari majelis hakim, namun akhirnya ditunda sampai pekan depan karena hakim pulang kampung untuk ikut Pemilu.

Lembaga Survei yang Hasilnya Akurat dan Kredibel Bakal Jadi Rujukan di Pilpres 2024

Menurut catatan, ada 63 tahanan KPK di Jakarta yang menggunakan hak pilih mereka dalam pemilu 2019. Jumlah ini hanya mereka yang ditahan di Rutan Cab KPK dari 3 lokasi, gedung lama KPK di C1, belakang Gedung Merah Putih KPK di K4 dan Rutan Guntur. Mereka akan mencoblos di TPS 012 Guntur. (ren)

PSMTI Diterima Presiden Jokowi di Istana

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Jelang pencoblosan Pemilu 2024, pada 14 Februari pekan depan, masyarakat diimbau agar menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Untuk bisa memilih pemimpin yang berkualitas.

img_title
VIVA.co.id
6 Februari 2024