Mahfud MD: People Power Itu ya Pemilu

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Catur Edi (Yogyakarta)

VIVA - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, menyebut jika Pemilu 2019 adalah sebuah gerakan rakyat atau people power yang sesungguhnya. Menurut Mahfud, pada 17 April 2019, masyarakat telah melakukan people power dalam artian menyatukan kekuatan untuk melakukan perubahan.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

"Bicara tentang perlu people power, people power itu ya pemilu itu. Rakyat menyatukan kekuatan untuk melakukan perubahan," ujar Mahfud di rumahnya, Jumat, 19 April 2019.

"Tanggal 17 April rakyat sudah melakukan atau menunjukkan sikapnya untuk membuat perubahan. Penetapan tentang arah negara dalam lima tahun ke depan sesuai dengan program yang diajukan oleh pemerintah. Itulah people power yang sebenarnya, rakyat sudah bersatu, mari kita terima hasilnya," urai Mahfud.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

Pakar hukum tata negara ini menerangkan jika keikutsertaan masyarakat dalam Pemilu 2019 merupakan people power yang sesungguhnya dilakukan. Mahfud pun menampik anggapan jika people power bukanlah ajang untuk ancam mengancam ataupun untuk berbuat yang keras-keras.

"Selamat kepada seluruh rakyat Indonesia yang sudah melakukan people power yaitu memberi suara di dalam pemilu untuk memperbaiki bangsa yang seluruhnya. Kita sudah serentak kira-kira 80 persen rakyat Indonesia datang ke TPS. Itulah people power yang sebenarnya. Rakyat bersatu untuk menyatakan sikapnya, itulah people power. Bukan yang keras-keras, ngancam-ancam itu, bukan itu," tegas Guru Besar Fakultas Hukum UII ini.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

Mahfud berpesan agar masyarakat bisa kembali menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia paska Pemilu 2019. Mahfud menilai bahwa Pemilu merupakan ajang rakyat bersatu padu untuk memilih pemimpin Indonesia dan wakil rakyat untuk lima tahun mendatang.

Mahfud meminta kepada rakyat agar tidak gampang terprovokasi dengan perang yang terjadi di media sosial (medsos). Menurutnya perang di medsos yang seakan-akan kondisi Indonesia sedang dalam kondisi yang panas adalay tidak benar.

"Saya monitor. Saya rasakan di DIY berjalan baik meski perbedaan tetap menyeruak juga. Tapi suasana kehidupan masyarakat berjalan baik. Jangan terprovokasi perang di medsos yang seakan-akan panas padahal kita itu tidak ada panas sama sekali. Biarkan proses berjalan sesuai dengan kalender konstitusi," tutur Mahfud.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya