Sandiaga: Hidup Ini Hanya Senda Gurau

Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menunjukkan surat suara seusai menggunakan hak pilih pada Pemilu 2019 di TPS 02, Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu, 17 April 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

VIVA – Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno mengingatkan masyarakat agar menerima apa pun hasil pemilu presiden 2019, menyusul laporan lima simpatisan kandidat depresi.

Alarm Bahaya kalau PDIP Takluk dan Pemerintahan Prabowo Tanpa Oposisi, Kata Pengamat

“Saya sampaikan hidup ini hanya senda gurau; hidup ini kita harus disikapi dengan penuh legowo,” kata Sandiaga di Rumah Siap Kerja, Jakarta, Rabu, 24 April 2019.

Pemilu, katanya, ialah kegiatan nasional sekali tiap lima tahun. Tak ada alasan untuk menjadi depresi atau mengalami tekanan jiwa. Pemilu justru seharusnya menjadi sarana mendewasakan bangsa Indonesia dalam berdemokrasi.

Tanggapi Ide Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Hasto Bilang PDIP Punya Tradisi 'Klub Kerakyatan'

Apa pun hasil pemilu 2019, itu merupakan pilihan rakyat. Bagi Sandiaga, terpenting kini adalah mengawal hasil pemilu dan memastikan benar-benar berjalan jujur, berkeadilan, dan penuh martabat. Tidak ada masyarakat yang terbelah.

Dia juga meminta pihak-pihak berwenang untuk segera menindaklanjuti bila ada indikasi kecurangan-kecurangan dalam pemilu. Itu untuk memastikan bila memang terjadi pelanggaran itu sudah ditangani secara adil.

Tanggapi Isu Prabowo Bakal Punya 40 Menteri, Ganjar Ingatkan Buruknya "Politik Akomodasi"

"Kalau tentang pilihannya, jangan kita jadi malah terpecah-belah, tapi mari energinya ini kita arahkan untuk mengawal tahapan proses berikutnya harus menghadirkan pemilu yang jujur, berkeadilan, dan penuh martabat," katanya.

Panasnya proses penghitungan suara pemilu menyisakan perang opini dan pernyataan antarkubu kandidat. Bahkan pendukung salah satu paslon di Bali didiagnosis gangguan jiwa ringan.

"Banyak kecemasan, merasa sudah menang, kok, musuhnya bilang menang juga; kesal istrinya dimarah-marahin, istrinya konsultasi, saya bilang ajak suaminya. Korban pemilu saking fanatiknya sama calon yang menang," kata dr. I Gusti Rai Putra Wiraguna Sp KJ saat ditemui di Rumah Berdaya, Sesetan, Denpasar, Bali, Rabu, 24 April 2019.

Rai mengaku menerima lima pasien usai pemilu. Para pasiennya itu rata-rata malah membahas soal perang status di Facebook tentang pemilu presiden saat konsultasi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya