Survei Indikator: Publik Yakin Keberadaan Maruf Kurangi Politik SARA

Calon Wakil Presiden Nomor Urut 01 Ma'ruf Amin.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

VIVA – Publik dinilai percaya Ma'ruf Amin bisa meredam pertentangan di kalangan umat Islam, setelah digaet oleh Joko Widodo menjadi calon wakil presiden. Hal itu berdasarkan temuan terbaru survei yang dilakukan oleh lembaga Indikator Politik Indonesia.

Survei PWS: Kepuasan Rakyat Terhadap Kinerja Jokowi-Maruf Turun

Dalam survei itu, 49,4 persen responden cukup percaya Ma'ruf bisa meredam pertentangan itu dan 6,0 persen sangat percaya. Sedangkan 13,7 persen merasa kurang percaya dan 2,1 persen menyatakan tidak percaya sama sekali.

"Sekitar 55,4 persen publik cukup atau sangat percaya KH Ma'ruf Amin akan mampu meredam pertentangan pandangan politik di kalangan umat Islam," kata Direktur Eksekutif Indikator, Burhanuddin Muhtadi di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu 26 September 2018.

Survei SMRC: Kepuasan Terhadap Kinerja Jokowi Turun Jadi 68,5 Persen

Kemudian temuan survei juga menunjukan bahwa 44,8 persen responden cukup percaya dan 4,3 persen sangat percaya Ma'ruf bisa mengurangi politik identitas atau SARA dalam kampanye nanti. Sementara itu, 15,4 persen kurang percaya dan 2,6 persen tidak percaya sama sekali.

"Sekitar 49,1 persen publik cukup atau sangat kercaya Kiai Haji Ma'ruf Amin akan membuat politik identitas berdasar SARA akan berkurang pada Pemilu 2019," ujar Burhanuddin.

Buka Bersama, Sekjen Parpol Pendukung Jokowi-Maruf Harap Makin Solid

Meskipun demikian, tingkat pengenalan publik akan Ma'ruf masih kalah dengan rivalnya Sandiaga Uno. Sandiaga dikenal oleh sekitar 73 persen responden, sedangkan nama Ma'ruf dikenal oleh 70 persen responden.

"Dan, Kiai Ma'ruf mau tidak mau harus mulai lebih aktif gitu ya menyapa publik," kata Burhanuddin.

Wawancara lapangan untuk survei ini dilakukan pada 1 hingga 6 September 2018. Sebanyak 1220 responden dipilih secara acak atau multistage random sampling. Margin of error plus minus 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya