Cacing Keluar dari Dalam Tanah Pertanda Gempa? Cek Faktanya

Ilustrasi cacing.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Beredar informasi bermunculan cacing dari dalam tanah di Solo. Ada yang mengaitkannya dengan pertanda akan terjadi gempa bumi.

AstraZeneca Tarik Vaksin COVID-19 di Seluruh Dunia, Ada Apa?

Lalu, ada juga yang mengaitkannya dengan penyemprotan disinfektan yang mengubah komponen tanah di tengah pandemi corona covid-19. Bahkan, ada juga yang mengaitkannya dengan Jokowi dalam kepemimpinannya sebagai presiden. 

Di antaranya seperti pendapat politisi Gerindra Arief Poyuono. Berikut kutipan pendapatnya:

Gempa Bumi 5,2 Magnitudo Guncang Mataram dan Bali, Warga Lari Keluar: Trauma Gempa 2018

Munculnya banyak cacing di daerah Solo dan sekitarnya pada Sabtu (18/4/2020) menjadi perhatian masyarakat.

Pasalnya, fenomena tersebut dianggap tak lazim dan jarang terjadi selama ini.

Konsumsi BBM Skutik Yamaha Fazzio dari Yogyakarta ke Solo Tembus 83 Km/Liter

cacing saja sudah mencari perlindungan dari tempatnya yang biasa di bawah tanah ingin berkeluh kesah dan minta perlindungan ke kangmas @jokowi di solo

Bukan karena aktivitas gunung merapi sebab berkali kali gunung merapi beraktivitas kok enga pernah ada cacing keluar dari tanah dalam jumlah banyak dan anehnya kok di solo ditempat asalnya Joko Widodo . Ini tanda tanda alam untuk mengingatkan Kangmas Joko Widodo 

Ini juga mengartikan kalau kangmas Joko Widodo dikelilingi orang orang yang sombong dan jahat Yang akhirnya tidak baik bagi pemerintahan Joko Widodo kedepan 

Ini juga mengartikan Kangmas Joko Widodo selama ini sudah meninggalkan kawan kawan dan orang orangnya yng selama ini setia dan membantu mendudukan Joko Widodo jadi presiden, 

Ini artinya rakyat sudah susah banget..karena itu kangmas Joko Widodo harus sadar dan eling untuk lebih banyak turun kebawah dan mendengarkan keluh kesah rakyat yang mereka alami sebenarnya sekarang ini akibat covid 19 

Arief Poyuono 

Waketum Gerindra 

Bagaimana fenomena cacing ini dapat dijelaskan?

Verifikasi Fakta

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono, mengatakan isu kemunculan cacing yang dikaitkan dengan akan terjadinya gempa bukan tak berdasar. Beberapa peristiwa gempa merusak di dunia di antaranya memang diawali adanya gejala alamiah berupa  kemunculan cacing tanah secara massal.

"Di Taiwan, kemunculan cacing tanah dilaporkan pada 10 hari menjelang terjadinya gempa Chi Chi 1999 (Allen dkk., 2000). Pada peristiwa gempa Haicheng, China 1975, beberapa hari sebelumnya juga dilaporkan adanya kemunculan cacing tanah yang sangat banyak ke permukaan tanah," kata Daryono melalui keterangan tertulisnya.

Ia menjelaskan beberapa sumber pustaka lain juga mengungkap fenomena kemunculan cacing tanah menjelang gempa seperti kajian Chen dkk. (2000), Rikitake (1979), Whitehead dan Ulusoy (2013), dan Liso dan Fidani (2014). 

Daryono menambahkan, menurut Grant dan Conlan (2015) kemunculan cacing tanah di permukaan menjelang gempa terkait anomali gelombang elektromagnetik frekuensi rendah. Munculnya anomali ini dilaporkan terjadi beberapa hari sebelum gempa bumi. 

"Dalam sebuah penelitian yang mengkaji hubungan antara aktivitas cacing tanah dan kelistrikan, Ikeya dkk. (1996) menempatkan beberapa elektroda yang dialiri arus listrik pada permukaan tanah yang banyak terdapat cacing tanah. Sejumlah cacing ternyata merespons anomali kelistrikan ini dengan keluar dari dalam tanah secara hampir bersamaan," kata Daryono 

Namun demikian, berdasarkan laporan kemunculan cacing yang terjadi di berbagai tempat di dunia menjelang gempa besar, ia menjelaskan ternyata selalu didukung data perilaku gejala alamiah tak lazim lainnya, seperti kemunculan ular di beberapa tempat, anjing yang terus menggonggong bersahutan, dan ikan yang melompat-lombat di kolam. 

"Selain perilaku aneh binatang menjelang gempa, para ilmuwan juga menandai adanya anomali prekursor gempa. Prekursor gempa adalah sebuah anomali kondisi lingkungan fisis yang  menjadi petunjuk akan terjadinya gempa," kata Daryono.

Ia melanjutkan prekursor dapat berupa anomali permukaan tanah, elevasi muka air tanah, dan emisi radon yang terjadi berbarengan. Radon merupakan unsur radioaktif, gas radon dipercaya akan keluar ketika batuan akan melepaskan stresnya, sehingga radon menjadi parameter penting dalam prekursor gempa bumi.

"Sehingga dalam hal ini, munculnya cacing di beberapa tempat di Solo Jawa Tengah akhir-akhir ini tampaknya belum dapat dikatakan sebagai petunjuk akan terjadi gempa. Fenomena cacing di daerah tersebut berdiri sendiri, tidak didukung bukti-bukti alamiah lain beserta  data anomali prekursornya," katanya. 

Menurutnya, jika tidak ada data dukung penguat lainnya maka munculnya cacing secara massal ke permukaan diduga diakibatkan perubahan kondisi cuaca, iklim, dan lingkungan yang mendadak, termasuk kemungkinan terpapar bahan kimia seperti disinfektan dan lainnya. 

"Namun demikian karena wilayah kita memang rawan gempa sebaiknya kita selalu waspada, mengingat peristiwa gempa kuat dapat terjadi kapan saja, di mana saja, dan belum dapat diprediksi," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya