Pukulan Vietnam buat Otomotif Nasional

Ekspor mobil Indonesia.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Langit mendung tengah menggelayut industri otomotif nasional. Kerugian besar seakan tampak di depan mata setelah Pemerintah Vietnam merilis aturan baru soal impor mobil berstatus Completely Built Up (CBU) dari negara-negara di ASEAN.

Neraca Perdagangan RI Surplus, BI: Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi Indonesia

Beberapa merek otomotif di Tanah Air pun tampak kelabakan, apalagi mereka getol menyuplai kendaraan ke Negeri Paman Ho itu.

Per 1 Januari 2018, empat merek otomotif di Indonesia yang sudah berencana mengirim ribuan unit terpaksa melakukan penundaan. Akibatnya kinerja ekspor industri otomotif nasional terancam menguap. Dari data yang dirangkum, nilainya mencapai Rp2,49 triliun.

Neraca Perdagangan Oktober Surplus, BI: Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Prahara ini berawal pada 17 Oktober 2017 lalu. Pemerintah Vietnam mengeluarkan regulasi Nomor 116 tentang Overseas Vehicle Type Approval (VTA). Kebijakan itu memperketat masuknya mobil ke Vietnam dari negara-negara Asia Tenggara.

Disebutkan mobil-mobil yang akan masuk ke Vietnam wajib terlebih dahulu melalui uji tipe dan keselamatan, sesuai dengan aturan yang mereka tetapkan. Karuan saja aturan ini bak pukulan ‘hook’ dalam olahraga tinju yang membuat goyah banyak merek otomotif.

RI Dorong ASEAN 'Tinggalkan' Dolar AS, Ini Keuntungannya

Kebijakan sebenarnya merupakan bagian dari strategi Vietnam menyelaraskan skema arah ekonomi mereka. Vietnam belakangan memang tengah getol menggenjot investasi dan produksi di negaranya. Otomotif yang menyumbang angka besar pendapatan negara, lalu ditunjuk menjadi salah satu pemantik. Caranya dengan mereduksi impor yang selama ini pengirimannya datang dari beberapa negara, termasuk Thailand dan Indonesia.

Ilustrasi ekspor impor.

Neraca Perdagangan Januari Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi RI

Bank Indonesia (BI) menilai surplusnya neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2024 akan menopang ketahanan eksternal perekonomian RI ke depan.

img_title
VIVA.co.id
16 Februari 2024