Upah Fantastis Dewan Pengarah Ideologi Pancasila

Megawati dan Ma'ruf Amin saat dilantik sebagai Dewan Pengarah dan Kepala UKP-PIP yang kini menjadi BPIP, Rabu, 7 Juni 2017.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

VIVA – Pemerintah Jokowi-JK seperti tak ada habisnya dikritik atas kebijakan yang dianggap kurang pas. Kini, keputusan yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 42 tahun 2018 tentang besaran gaji pejabat Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menuai polemik. 

Catatan Politikus PDIP di Hari Pancasila: Evaluasi Sistem Pemilu Mendatang

Dalam Perpres tentang Hak Keuangan dan Fasilitas Lainnya bagi Pimpinan, Pejabat, dan Pegawai Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu, terlihat jelas bahwa para Dewan Pengarah BPIP mendapatkan gaji yang tergolong sangat fantastis.

Dikutip dari Perpres Nomor 42 tahun 2018, yang diunduh dari laman Setneg.go.id, disebutkan gaji Ketua Dewan Pengarah BPIP yaitu Megawati Soekarnoputri mencapai Rp112,54 juta per bulannya. Gaji itu melebihi gaji ketua DPR, DPD, MPR dan BPK. Bahkan gaji presiden dan wakil presiden.

Jokowi Dorong Penerapan Pancasila Sesuai Zaman

Sedangkan anggota Dewan Pengarah BPIP menerima Rp100,81 juta per bulan. Anggota Dewan Pengarah BPIP di antaranya Tri Sutrisno, Ahmad Syafii Maarif, Said Aqil Siradj, Ma'ruf Amin, Mahfud MD, Sudhamek, Andreas Anangguru Yewangoe dan Mayjen (Purn) Wisnu Bawa Tenaya.

Sementara itu Kepala BPIP sendiri mendapatkan hak keuangannya sebesar Rp76,5 juta per bulan, Wakil Kepala BPIP sebesar Rp63,75 juta, Deputi BPIP sebesar Rp51 juta dan staf khusus BPIP sebesar Rp36,5 juta.

Menaker Ida Sampaikan Pancasila Sebagai Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Perpres Gaji Ketua dan Anggota Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP)

Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyebut ada empat cacat dalam Perpres Nomor 42 Tahun 2018 yang diteken Presiden Joko Widodo sepekan lalu itu. Catat tersebut sangat serius sehingga perlu penjelasan dari pemerintah.

Menurut dia, catat yang pertama adalah dari sisi logika manajemen. Di lembaga mana pun, baik di pemerintahan maupun swasta, gaji direksi atau eksekutif itu pasti selalu lebih besar daripada gaji komisaris.

"Nah, struktur gaji di BPIP ini menurut saya aneh. Bagaimana bisa gaji ketua dewan pengarahnya lebih besar dari gaji kepala badannya sendiri? Dari mana modelnya?” sebut Fadli, dalam pesan singkatnya, Senin 28 Mei 2018.

Kedua terkait sisi etis, di mana BPIP bukan lembaga atau Badan Usaha Milik Negara yang bisa menghasilkan laba. Gaji ketua Dewan Pengarah BPIP mengalahkan presiden sebagai kepala negara hingga menteri yang tugasnya berat membantu presiden.

Cacat ketiga,terkait masalah anggaran dan reformasi birokrasi. Menurutnya, Jokowi sering bicara mengenai pentingnya efisiensi anggaran dan reformasi birokrasi. Namun, lembaga yang dibentuknya menjadikan pemerintah semakin gemuk dan habiskan anggaran.

Dan yang keempat, terkait dari sisi tata kelembagaan. Kecenderungan Jokowi untuk membuat lembaga baru setingkat kementerian seharusnya disetop. Sebab, hal ini menurutnya bisa overlap dan menimbulkan bentrokan dengan lembaga-lembaga yang telah ada.

Sandiaga Uno.

Sandiaga soal Tapera: Kalau Tidak Sekarang, Gen Z Nggak Bisa Punya Rumah

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno buka suara terkait polemik program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).

img_title
VIVA.co.id
2 Juni 2024