Setelah Jokowi dan Prabowo Selfie

Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan dengan Prabowo Subianto
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Berkemeja putih lengan panjang, Presiden Joko Widodo dan rivalnya pada Pilpres 2014 dan 2019, Prabowo Subianto berjalan dengan langkah cepat. Beberapa menit sebelum menemui wartawan Istana, langkah keduanya terhenti sebentar.

Demokrat Cium Perang Jokowi-Prabowo Ingin Diturunkan ke Anies-Ganjar

Entah apa yang disampaikan oleh Jokowi, tiba-tiba keduanya tertawa lepas. Masih dengan sisa tawa, Prabowo dan Jokowi lalu menemui wartawan.

Kepada puluhan wartawan, Presiden Jokowi menyampaikan hasil pertemuan tertutup antara dirinya dan ketua umum Partai Gerindra itu. Pertemuan itu dilakukan selama hampir 45 menit.

Mardani-PKS Sebut Duet Jokowi-Prabowo Inkonstitusional

Jokowi mengaku berbicara banyak hal dengan Prabowo. Mulai kondisi ekonomi global, politik dan keamanan hingga rencana pemindahan ibu kota.

Mantan gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan kepada Prabowo tentang alasan memindahkan ibu kota ke Kalimantan Timur. Jokowi juga mengatakan telah membahas kemungkinan Gerindra masuk koalisi. 

Sekum PP Muhammadiyah: Jabatan Presiden Cukup 2 Periode

Setelah itu, Jokowi mempersilakan Prabowo berbicara kepada wartawan. Dengan tegas, Prabowo menyatakan dukungan untuk pemindahan ibu kota.

"Saya mendukung gagasan (pemindahan) ibu kota. Tentunya beliau mengatakan akan melalui kajian-kajian yang tepat dan sudah dilaksanakan banyak kajian dan kami akan mendukung gagasan itu," kata Prabowo. 

Prabowo juga memastikan Partai Gerindra siap membantu pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. "Saya berpendapat, kita harus bersatu. Jadi saya sampaikan ke beliau, apabila kami diperlukan kami siap untuk membantu," kata Prabowo.

Ia menekankan, Partai Gerindra selalu mengutamakan kepentingan yang lebih besar, yaitu kepentingan bangsa dan negara. 

Prabowo mengakui, meski bertarung politik, tapi begitu selesai, maka kepentingan nasional yang utama. Tapi, Prabowo juga memastikan, jika tak masuk kabinet, Gerindra akan tetap loyal.

"Di luar sebagai check and balances. Sebagai penyeimbang. Kan kita di Indonesia tidak ada oposisi," dia menambahkan. 

Prabowo dan Jokowi juga memastikan, hubungan keduanya mesra. Bahkan sangat mesra menurut Jokowi. Keduanya seperti ingin memberitahu publik agar tak perlu khawatir akan ada pertikaian yang membahayakan bangsa. 

Bahkan, di sela pertemuan itu, ada sebuah momen menarik. Sebelum meninggalkan Istana Merdeka, Prabowo dan Jokowi bahkan sempat berselfie dengan para wartawan yang melakukan peliputan di Istana. 

Meski sudah bertemu Jokowi dan menyatakan kemesraan hubungan, Prabowo dikabarkan masih akan meminta pertimbangan dari kader Gerindra. Politikus Gerindra, Dahnil Anzar Simanjuntak menyatakan Prabowo bakal mengumpulkan seluruh kader partai.

Pengumpulan kader ini terkait arah sikap partai antara menjadi oposisi atau bergabung dengan pemerintahan Jokowi.

Dahnil menyebut pengumpulan kader ini akan dilakukan pada Rabu, 16 Oktober 2019 dalam rangkaian Rapat Kerja Nasional atau Rakernas Partai Gerindra. Dahnil memastikan, Prabowo menyatakan telah siap dengan kondisi apa pun.  

"Besok Pak Prabowo tanggal 16 masih mengumpulkan seluruh kader Gerindra dari seluruh Indonesia. Itu untuk meminta masukan, karena memang sepenuhnya sudah diserahkan kepada Pak Prabowo oleh Dewan Pembina. Tapi, Pak Prabowo ingin mendengar masukan dari para kader, apakah kita lebih baik di dalam atau di luar," kata Dahnil di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin 14 Oktober 2019.

Presiden Jokowi saat sematkan kenaikan pangkat istimewa ke Prabowo Subianto.

Dukung Jokowi Jadi Penasihat Prabowo, Ini Alasan Maruarar Sirait

Politikus Partai Gerindra, Maruarar Sirait atau Ara menilai positif jika Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menjadi penasihat untuk Presiden terpilih periode 2024-2029.

img_title
VIVA.co.id
20 Mei 2024