Teror Kobra di Permukiman

Seekor anak ular kobra ditangkap oleh warga di Perumahan Citayam Village, Desa Ragajaya, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Sumber :
  • VIVAnews/Zahrul Darmawan

VIVA – Sepekan terakhir ini, masyarakat di beberapa daerah dibuat resah dengan kemunculan anakan ular kobra yang dikenal memiliki bisa mematikan. Tak main-main, jumlahnya mencapai puluhan.

Ramai Gaji Seluruh Pekerja Dipotong 3 Persen untuk Tapera, Apa Manfaatnya?

Yang bikin panik, baik induk maupun kawanan anak ular kobra banyak ditemukan di daerah permukiman warga. 

Kondisi ini tentu sangat mengkhawatirkan. Bagaimana tidak, ular-ular berbisa itu bisa berkeliaran dan setiap saat mengancam nyawa manusia. Seperti yang terjadi di Perumahan Royal Citayam Residence, Kampung Duren Baru, Desa Susukan, Bojonggede, Kabupaten Bogor.

Warga Pondok Aren Heran Air Kamar Mandinya Bau, Saat Dicek Ada Mayat Dalam Torennya

Dalam beberapa hari ini, sudah 33 ekor anak ular kobra ditemukan di sekitar lingkungan perumahan. Tak hanya di teras rumah warga, anak ular berbisa ini ditemukan di musala, gorong-gorong hingga di semak-semak lingkungan perumahan.

"Ini sudah sejak semingguan muncul terus. Sudah diambil eh ada lagi, ada lagi," kata Kapolsek Bojonggede Kompol Supriyadi, Selasa 10 Desember 2019.

Pemerintah Daerah China Terpaksa Beli Rumah di Tengah Krisis Ekonomi

Di sekitaran Depok, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok juga menerima banyak laporan warga soal penemuan anak ular kobra. Bahkan, anakan ular kobra menyarang di area kantor wali kota Depok. Walau sarangnya belum ditemukan, petugas setidaknya menemukan induk dan anak ular Kobra di Gedung Dibaleka II Pemkot Depok.

"Yang di Balai Kota adanya di gudang obat farmasi, dekat parkiran, itu belum ketemu sampai sekarang. Itu indikasinya ular kobra," kata Petugas Damkar Depok, Merdy Setiawan, Jumat, 13 Desember 2019.

Teror anak kobra di Depok ini setidaknya membuat seorang pedagang di Pasar Kemirimuka, Kecamatan Beji, Depok, terpaksa dilarikan ke rumah sakit lantaran digigit ular kobra. 

Sri, salah satu saksi mata mengungkapkan, peristiwa itu dialami oleh Wagiman, pedagang sayur. Kejadiannya bermula ketika Wagiman sedang beberes di warung sekira pukul 14:30 WIB, Kamis 12 Desember 2019. Tanpa disadari, tiba-tiba ada ular yang melintas di bawah dagangannya dan menggigit kaki kanan Wagiman.

Usai terkena gigit ular, korban sempat tidak langsung berobat tapi memilih bertahan. Namun, akhirnya dibawa rekan-rekannya sesama pedagang ke rumah sakit. Hingga kini, Wagiman masih menjalani perawatan di RSUD Depok.  

"Ular yang gigit jenis kobra, enggak besar sih. Ularnya enggak ketangkep langsung kabur ke kolong," kata Sri, Jumat 13 Desember 2019.

Tak hanya terjadi Depok dan sekitarnya, teror belasan hingga puluhan anak ular kobra ini terjadi di Gunung Kidul, DIY, Jember, Purwakarta, Cibinong, Bogor, Jakarta Timur, Bekasi, dan beberapa wilayah lainnya. Teror anak kobra ini tak hanya di halaman, tapi sudah masuk ke dalam rumah, bahkan menyarang di perangkat elektronik. 

Saking seringnya peristiwa serupa terjadi, warga di Wonosari, Gunung Kidul menganggap kemunculan anak-anak ular kobra ini sebagai siklus tahunan. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, anak-anak kobra itu bermunculan pada awal musim penghujan. 

Meskipun anakan ular kobra sudah banyak yang ditemukan, warga tetap masih waswas. Lantaran induk dari anakan kobra itu banyak yang belum ditemukan. Umumnya, sang induk meninggalkan telur-telurnya di sekitar permukiman, menetas dan berkeliaran ke permukiman warga. 

Ular kobra yang ditangkap warga di Perumahan Royal Citayam Residence, Bogor.

Foto: Anak ular kobra ditemukan di permukiman warga di Citayam, Bogor 

Siklus Alamiah

Perumahan

Simulasi Gaji UMR Dipotong 3 Persen untuk Tapera, Apa Bisa Beli Rumah?

Gen Z yang baru mencicipi dunia kerja juga mau tidak mau akan merasakan potongan Tapera sebesar Rp126.684 per bulan. Pemotongan dana Tapera atau Tabungan Perumahan Rakyat

img_title
VIVA.co.id
29 Mei 2024