Mengikis Momok Menakutkan Ujian Nasional

Hari Pertama Ujian Nasional Tingkat SMP
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
Pernyataan Mengejutkan Aurel saat Dihujat Ikut Ujian Paket C
- Isak tangis dan keharuan menyesap di lingkungan SMAN 1 Banjarmasin Kalimantan Selatan pada Jumat 10 April 2015. Baik guru dan para siswa terlihat saling berpelukan.

Pelajaran yang Sulitkan Stuart Collin saat Ujian Paket C

Pagi itu, sekolah yang memiliki ratusan siswa ini menggelar doa bersama menjelang Ujian Nasional yang dilaksanakan mulai hari ini, Senin 13 April 2015. Sebuah tradisi yang sudah berjalan sejak bertahun-tahun lalu.

Dengan menghadirkan ustaz khusus, seluruh isi sekolah dibuat sedemikian rupa hingga larut dan berdoa untuk keberhasilan 271 siswanya yang akan menghadapi UN.

"Doa bersama ini agar para siswa kami yang akan mengikuti UN dapat siap mental dan spiritualnya. Sehingga bisa meraih hasil maksimal saat ujian," ujar Kepala SMAN 1 Banjarmasin, Kartini.

Nun jauh di ujung Sumatera. Situasi serupa pun terjadi. Ratusan siswa di Lhokseumawe Aceh pun ikut larut dalam kegiatan yang dibungkus doa bersama menjelang UN tersebut.

Para siswa pun diajak merapal doa agar bisa menjadi dorongan magis saat menghadapi UN. Sehingga kemudian tersirat, bahwa sekalipun tahun ini diklaim ada perubahan paradigma dan konsepsi tentang UN, ternyata tidak begitu di kalangan sekolah.

“Kami belajar lebih giat. Waktu bermain, hari-hari libur kami gunakan untuk belajar. Kalau doa, kami yang mau UN besok, siang dan malam selalu berdoa agar kami lulus,” ujar salah seorang siswa SMAN 1 Lhokseumawe Andri Saputra.

Penerapan Ujian Nasional Berbasis Komputer Melonjak

Konsep agamis yang dikolaboratifkan dengan doa dan harapan ini harus diakui memang positif.

Yang mengejutkan justru datang dari Gorontalo. Di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan, pihak sekolah menerapkan hipnoterapi untuk para peserta UN di sekolahnya. Ratusan siswanya bahkan dibawa ke ruangan khusus dan selanjutnya dihipnotis alam bawah sadarnya.

"Ujian nasional masih menjadi momok menakutkan para siswa. Sebab itu kami menggunakan metode hipnoterapi. Dengan harapan, psikologis para siswa akan bisa siap menghadapi UN nanti," ujar salah seorang ahli hipnoterapi Ronal Hutagalung di Gorontalo.

Paradigma UN

Terkait UN ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Bawesdan mengatakan telah membuat perubahan mendasar atas konsepsi UN di sekolah. Paradigma bahwa nilai UN paling menentukan terhadap kelulusan seorang siswa pun dirombak habis.

Kini, UN tak ubahnya mirip ujian biasa. Hanya saja perbedaannya waktu dilakukannya cuma setahun sekali. "UN tidak lagi menentukan  kelulusan siswa. Jadi tidak ada lagi istilah lulus dan tidak lulus. Yang ada hanyalah apakah nilai UN sudah mencapai nilai kompetensi untuk siswa atau belum," ujar Anies bulan lalu.

Perubahan dalam UN tahun ini, setidaknya mencantumkan tiga garis besar utama. Pertama UN tidak lagi menentukan kelulusan, kedua UN dapat ditempuh beberapa kali dan ketiga UN wajib diambil minimal satu kali.

Lantas mengapa konsep UN diubah? Dikutip dari laman Kemendikbud, sejak awal konsepsi UN itu ditujukan untuk mencapai beberapa hal, yakni mendorong siswa suka belajar, mendorong penguasaan kompetensi, memberi informasi detil dan menyeluruh capaian kompetensi, dapat dipakai sebagai acuan antar provinsi dan dapat digunakan sebagai pertimbangan seleksi masuk perguruan tinggi.

Namun kenyataannya, UN justru menjadikan siswa mementingkan nilai, guru dan sekolah hanya fokus pada nilai dan bukan kompetensi, informasi capaian kurang lengkap, perbandingan menjadi kurang bermakna karena kecurangan terjadi dan hasil UN belum dapat maksimal untuk dijadikan alat seleksi di perguruan tinggi.

Sejumlah siswa-siswi mengikuti Ujian Nasional.

UN Lancar, Mendikbud Berterima Kasih pada Hacker

Masalah pengaduan UN 2016 turun 50 persen.

img_title
VIVA.co.id
7 April 2016