Menebak Wejangan IMF ke Indonesia

Direktur IMF dan mantan Menteri Keuangan Prancis, Christine Lagarde
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id - Pekan ini, Indonesia kedatangan tamu "istimewa", Direktur Operasional Dana Moneter Internasional (International Monetery Fund/IMF), Christine Lagarde. Bos IMF itu datang atas undangan Bank Indonesia (BI), untuk menghadiri konferensi di Jakarta, 2 September 2015, yang dihadiri para petinggi bank sentral dan lembaga keuangan di kawasan Asia.

Pertemuan IMF dan Bank Dunia Bahas Kejahatan Pajak

Pertemuan itu membahas peluang dan tantangan ekonomi kawasan di tengah gejolak global saat ini.

Kenapa "istimewa", karena IMF sudah sangat akrab dengan pemerintahan Indonesia sejak lama. Bahkan saking akrabnya, kebijakan-kebijakan ekonomi Indonesia di masa-masa pemulihan ekonomi setelah krisis keuangan pada 1998 atau di awal era reformasi, sebagian ada campur tangan IMF. 

IMF Peringatkan Pemerintah Indonesia
Intervensi IMF tersebut bukan tanpa sebab, pemerintah Indonesia yang mengikuti program pinjaman untuk pemulihan krisis sebesar miliaran dolar diharuskan untuk berkonsultasi dengan IMF dalam mengeluarkan setiap kebijakan, khususnya di bidang ekonomi. 

IMF: Reformasi Subsidi Energi RI Bisa Jadi Percontohan
Sejak kabar Lagarde akan menyambangi Indonesia berembus pekan lalu, berbagai spekulasi bermunculan. Apakah benar pemerintah dan Bank Indonesia (BI) sebegitu tidak berdayanya, sehingga kembali mengikuti program pinjaman IMF. Atau, kunjungan tersebut memang betul dilakukan hanya untuk menghadiri seminar, seberapa penting acara tersebut? 

Sebagai informasi, bagi negara-negara kawasan Asia, permasalahan utama dalam pembangunan, khususnya di tengah gejolak ekonomi saat ini adalah soal pembiayaan. Sementara itu, pembangunan infrastruktur dianggap sebagai salah satu kunci peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan. 

Oleh sebab itu, upaya mencari jalan dan bentuk pembiayaan tersebut menjadi penting. Hal itu merupakan inti sari dari konferensi internasional yang diadakan oleh BI dan IMF, pada Rabu, 2 September 2015, yang bertema “The Future of Asia’s Finance”.

Para pejabat bank sentral di negara-negara kawasan yang hadir dalam acara tersebut antara lain, Deputi Gubernur dari Reserve Bank of India, Urjit Patel, Deputi Gubernur dari Bank of Japan, Hiroshi Nakaso, dan beberapa petinggi lembaga bidang ekonomi dan pelaku pasar keuangan di kawasan Asia lainnya. 

Dari Indonesia, selain Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D. Hadad turut berpartisipasi sebagai panelis dalam konferensi tersebut. 
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution.

Menko Darmin Antisipasi Proyeksi Muram IMF

RI akan berupaya keluar dari tendensi ekonomi Dunia.

img_title
VIVA.co.id
14 April 2016