Molotov di Tengah Gejolak TransJakarta

Armada Bus Transjakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro

VIVA.co.id – Senin malam, suasana salah satu rumah di Jalan Bandeng II, Jati, Pulogadung, Jakarta Timur, berbeda dari biasanya. Kepulan asap dan kobaran api kecil membuat pemilik rumah kebingungan. Suara ledakan kecil membuat heboh dan panik seisi rumah milik Direktur Utama PT TransJakarta, Budi Kaliwono. Namun beruntung, api dari botol yang disebut bom molotov itu tak membesar dan bisa dikendalikan. 

Ada Bom Molotov Ketika Polisi Tangkap 10 Remaja yang Hendak Tawuran

Syok, sudah pasti. Keluarga Budi bahkan tidak ada yang menduga jika mereka menjadi sasaran aksi teror. Belum diketahui siapa pelaku atas kejadian ini. Budi langsung melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Metro Pulogadung. Polisi bertindak. Sejumlah barang bukti di lokasi dibawa. Saksi di lokasi juga ditanya. CCTV yang ada di rumah Budi pun ikut diintai. Pemeriksaan sementara, pelemparan bom molotov ini dilakukan oleh satu orang.

Kepala Polres Metro Jakarta Timur, Komisaris Besar Pol Andry Wibowo, mengatakan, pelemparan bom molotov dilakukan oleh satu orang dengan mengendarai sepeda motor. Bom molotov dilemparkan dari atas sepeda motor saat hujan deras mengguyur wilayah sekitar tempat tinggal Budi Kaliwono, Selasa malam, 13 Juni 2017.

2 Kali Rumahnya Dilempari Bom Molotov, Ketua GP Ansor Lampung Lapor Polisi

"Ya kurang lebih. Kalau tidak salah satu ya. Ada orang yang naik motor kemudian melemparkan botol itu," kata Andry, Rabu, 14 Juni 2017.

Andry belum mau menduga-duga, apakah peristiwa ini berkaitan dengan aksi mogok kerja karyawan perusahaan itu, beberapa waktu lalu. "Kami lagi lidik," ujar Andry.

Polisi Olah TKP Rumah Ketua GP Ansor Lampung yang Diteror Molotov

Menurut dia, segala macam bentuk informasi yang ada akan ditelusuri. Hal itu dirasakan perlu untuk mengungkap siapa dan apa motif pelemparan bom molotov ke rumah Budi.

"Seluruh struktur persoalan yang ada itu menjadi titik tolak yang berkaitan dengan Direktur TJ, untuk jadi bahan awal (penyelidikan)," ujarnya.

Diketahui, pada Senin, 12 Juni 2017, puluhan karyawan PT TransJakarta melakukan aksi mogok kerja di Kantor Pusat TransJakarta. Para karyawan meminta status mereka diangkat menjadi karyawan tetap

Dalam aksi mogok kerja tersebut, para karyawan kontrak menuntut dua hal yakni meminta TransJakarta menghapus kontrak bertahun-tahun. Karyawan juga meminta TransJakarta melakukan pengangkatan karyawan kontrak menjadi karyawan tetap.

Akibat peristiwa tersebut, layanan bus TransJakarta terhenti. Banyak bus yang berhenti operasi lantaran tidak ada sopir. Kondisi ini terjadi di Halte Harmoni, Jakarta Pusat, Mampang arah Kuningan, Jakarta Selatan dan Halte Kebayoran Lama atau Simprug.

Selanjutnya... Masalah Administrasi

Ilustrasi perkelahian - ilustrasi pengeroyokan - ilustrasi tawuran

Polres Jaktim Tangkap 24 Remaja Diduga Hendak Tawuran, Sita Celurit hingga Bom Molotov

Senjata tajam sampai bom molotov itu hendak digunakan untuk tawuran.

img_title
VIVA.co.id
5 Februari 2024