Geger Babi Ngepet, Mata Munarman Ditutup hingga Harga Kapal Selam

Hewan diduga babi ngepet dipotong warga di Depok, Jabar.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Zahrul Darmawan (Depok)

VIVA – Berita munculnya hewan yang disebut sebagai babi ngepet menggegerkan warga Sawangan, Depok, Jawa Barat. Kemunculan hewan yang disebut babi ngepet ini menarik perhatian pembaca VIVA.co.id. Polisi pun bergerak cepat dan mengungkapkan sejumlah fakta-fakta mengenai kemunculan hewan yang disebut babi ngepet tersebut.

Selain pemberitaan mengenai kemunculan babi ngepet, ada juga pemberitaan mengenai debat antara pegiat media sosial sekaligus aktivis Muhammadiyah Mustofa Nahrawardaya dengan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin perihal cara membangunkan orang untuk sahur di bulan Ramadhan melalui alat pengeras seperti toa masjid.

Kemudian, aksi Ustaz Abdul Somad (UAS) yang melakukan penggalangan dana untuk membeli kapal selam sebagai pengganti KRI Nanggala 402 juga masih menarik perhatian. Lalu muncul pertanyaan berapa harga kapal selam tersebut.

Beberapa berita lainnya yang masuk terpopuler dalam kanal news and trending sepanjang hari Rabu, 28 April 2021 akan dirangkum dalam round up:

1. Geger Babi Ngepet di Depok, Ini Fakta yang Ditemukan Polisi

Babi yang tertangkap warga di wilayah Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Depok, Jawa Barat, akhirnya dieksekusi dengan cara disembelih pada Selasa siang, 27 April 2021. Kasus ini menyedot perhatian publik lantaran babi tersebut dipercaya sebagai babi jadi-jadian alias babi ngepet.

Kapolsek Sawangan, Ajun Komisaris Polisi Rio Mikael Tobing menegaskan, sampai saat ini fakta yang ditemukan pihaknya adalah hewan tersebut murni babi.

“Kalau terkait temuan babi kita bicara faktanya,” kata dia.

Baca selengkapnya di sini

2. Panas, Ali Ngabalin Vs Mustofa Nahrawardaya soal Toa Masjid

Cara membangunkan orang untuk sahur di bulan Ramadhan melalui alat pengeras seperti toa masjid sempat viral dipersoalkan publik figur Zaskia Adya Mecca. Pro dan kontra pun muncul menanggapi polemik tersebut.

Hal ini menjadi bahasan dalam program diskusi Catatan Demokrasi tvOne dengan tema 'Mengeluh karena Toa Masjid'. Dalam salah satu sesi itu terjadi perdebatan antara pegiat media sosial sekaligus aktivis Muhammadiyah Mustofa Nahrawardaya dengan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin.

Mustofa dalam paparannya menyampaikan saat ini kondisi masyarakat di Tanah Air melahap semua platform media sosial. Ia menyinggung perlunya edukasi dari pemerintah bagi anak muda terutama remaja dalam polemik membangunkan sahur.

Baca selengkapnya di sini

3. 5 Anggota KKB Tewas Saat Markasnya Diserbu TNI-Polri

Panglima TNI Putuskan untuk Mengubah Sebutan KKB Menjadi OPM

Sebanyak lima anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dikabarkan tewas dalam baku tembak dengan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi. 

Baku tembak terjadi selama dua hari Minggu dan Senin 25-26 Mei 2021 sekira pukul 08.00 WIT di sekitar Markas KKB Lumawi, Kampung Makki, Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.

Sosok Matias Gobay, Dalang OPM atas Penembakan Keji Danramil Aradide

"Diperoleh informasi, 5 Angggota KKB yang Tewas ditembak oleh Satgas Nemangkawi berasal dari kelompok Lekagak Telenggen," kata Kasatgas Humas Nemangkawi, Kombes Pol M Iqbal, Selasa, 27 Mei 2021.

Baca selengkapnya di sini

Perubahan Kebijakan dan Ketegasan Pemerintah Diperlukan untuk Tumpas OPM, Menurut Pengamat

4. Munarman Diseret dan Matanya Ditutup, Kuasa Hukum: Melanggar HAM

Mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman ditangkap tim Detasemen Khusus 88 Anti Teror di kediamannya di Pamulang, Tangerang Selatan, Selasa kemarin, 27 April 2021. Penangkapan terhadap Munarman dinilai banyak kesalahan prosedur hukum dan melanggar HAM.

Kuasa hukum Munarman yang mengatasnamakan tim advokasi ulama dan aktivis, Hariadi Nasution menyampaikan beberapa hal terkait penangkapan kliennya. Pertama, ia menekankan setiap proses penegakan hukum harus menghormati dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip hak asasi manusia dan asas hukum.

"Penangkapan yang dilakukan terhadap klien kami dengan cara menyeret paksa di kediamannya dan menutup mata klien kami saat turun dari mobil di Polda Metro Jaya secara nyata telah menyalahi prinsip hukum dan hak asasi manusia," kata Hariadi dalam keterangannya, Rabu, 28 April 2021. 

Baca selengkapnya di sini

5. UAS Ajak Patungan Beli Kapal Selam, Segini Harganya

Selain merupakan duka yang mendalam, tragedi tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 di perairan Bali menjadi sorotan publik. Khususnya terkait kekuatan Alat Utama Sistem Senjata Tentara Nasional Indonesia atau Alutsista yang dimiliki saat ini.

Bahkan Ustaz Abdul Somad (UAS) mengunggah sebuah informasi dari salah satu masjid di Yogyakarta yang mengagas pembelian kapal selam baru. Hal itu menimbulkan pertanyaan, berapakah uang yang harus dikumpulkan untuk bisa membeli kapal selam baru?

Baca selengkapnya di sini

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya