Diserang dan Ditembak OPM, Danramil Aradide Papua Tengah Gugur

Ilustrasi kantung jenazah
Sumber :
  • VIVAnews / Diki HIdayat

Papua Tengah - Seorang prajurit TNI, Letda Inf OS yang juga merupakan Danramil 1703-04/Aradide gugur lantaran diserang dan ditembak oleh gerombolan OPM.

Harga Gula Meroket, Ini Kata Kadis Perindag ESDM Sumut

"Para pelaku penyerangan dan penembakan ini adalah gerombolan OPM," ucap Kapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Candra Kurniawan, Jumat 12 April 2024.

Adapun kejadiannya di daerah Pasir Putih, Distrik Aradide, Kabupten Paniai, Provinsi Papua Tengah, kemarin. Kejadian berawal ketika korban keluar dari Makoramil 1703-4/Aradide sore hari pada hari Rabu. Namun, ditunggu sampai Kamis pagi korban tidak kembali.

KSAD Tegaskan TNI AD Tegak Lurus Selama Masa Transisi Kepimpinan Presiden Jokowi

"Kemudian dilakukan pencarian," katanya.

Pencarian pun akhirnya berbuah hasil. Korban ditemukan. Namun, saat ditemukan korban sudah tidak bernyawa. Dia ditemukan dalam keadaan meninggal dunia karena diserang dan ditembak oleh OPM.

Ibu dan Dua Anak Tertimbun Longsor di Garut, Petugas Kesulitan Lakukan Evakuasi

"Saat ini Jenazah Alm akan dievakuasi ke Enarotali, kemudian dibawa ke Nabire," katanya lagi.

Penggunaan Nama OPM Lagi

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto memutuskan kembali memakai istilah Organisasi Papua Merdeka (OPM) pasca sebelumnya berganti nama jadi Kelompok Separatis Teroris (KST) dan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Hal tersebut sebagaimana dibenarkan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar. Adapun pergantian istilah ini sesuai Surat Telegram (ST) Nomor : STR/41/2024.

“Ya benar (diganti KST/KKB dari penggunaan TNI menjadi) penyebutan OPM,” ucapnya, Rabu, 10 April 2024. Dia mengungkapkan, alasan penggunaan istilah OPM lantaran kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) telah selaiknya pihak yang mengancam masyarakat.

“Dikarenakan mereka adalah suatu organisasi yg menyatakan dirinya tentara /combatan (TPNPB) dan dimana aksinya selalu mengancam/ mengganggu/ membunuh. Tidak hanya kepada masyarakat tetapi juga kepada prajurit TNI yang sedang melaksanakan tugas sebagai tenaga kesehatan dan guru,” ujarnya.

VIVA Militer: Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto

Photo :
  • Puspen TNI
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya