- VIVAnews/Tri Saputro
VIVA – Jelang libur lebaran, biasanya para perantau di kota mulai sibuk mempersiapkan barang, yang hendak dibawa ke kampung halaman. Mulai dari buah tangan, hingga kendaraan untuk digunakan di desa.
Meski mereka bisa saja membawanya dengan cara dikendarai, namun tidak sedikit yang memilih untuk mengirimnya melalui jasa ekspedisi.
Cara ini dipilih, lantaran pemilik tidak perlu terjebak kemacetan saat berkendara di jalur mudik. Mereka dapat dengan nyaman duduk di dalam bus atau kereta api. Sepeda motor nantinya bisa diambil, saat tiba di stasiun tujuan.
Tentunya, ada biaya yang harus dikeluarkan, agar sepeda motor bisa tiba di tujuan dengan aman. Tarif yang dipatok, ternyata berbeda-beda, sesuai dengan daerah tujuannya.
“Untuk biaya pengiriman sepeda motor, tegantung jarak dan tujuannya. Contohnya, ke Jawa Tengah, karena di sini banyak yang ke Yogyakarta, untuk motor bebek ongkos kirimnya saja Rp500 ribu.” ungkap petugas bagian administrasi Pos Kalog Express, Reahan Meyferdi kepada VIVA di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, Rabu 15 Mei 2019.
Reahan menjelaskan, biaya tersebut belum termasuk ongkos untuk packing atau pembungkusan dengan kardus. Penambahan biaya pembungkusan motor dipatok Rp50 ribu.
Saat tiba di tujuan, pemilik hanya perlu menunjukkan tanda terima, identitas pribadi dan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor, untuk proses pengambilan unit. (yns)
Laporan Chalilka Putra/Jakarta
