Artis & Seniman Peringati Franky Sahilatua

Franky Sahilatua dan Haris Rusly Moti
Sumber :
  • Antara/ Yudhi Mahatma

VIVAnews - Pada 31 Mei 2011 nanti akan diadakan acara berjudul "Pancasila Rumah Kita & Tribute To Franky Sahilatua" bertempat di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki (TIM). Acara ini diselenggarakan memperingati 65 tahun Indonesia merdeka dengan Pancasila sebagai ideologi dasar dan memperingati Franky Sahilatua yang selama ini mendedikasikan hidupnya untuk menjaga Pancasila.

Budayawan Ratna Sarumpet menyatakan di usia Pancasila yang setua ini, kemiskinan dan kepincangan masih terus menganga, perkembangan politik semakin memalukan, lembaga keamanan dan peradilan kotor serta konflik antar agama dan terorisme terus menghantui.

"Situasi memprihatinkan itu mendorong sejumlah tokoh seniman bersama beberapa penyanyi, artis film dan sinetron muda menghelat acara ini sebagai penghormatan pada Pancasila dan Frank Sahilatua," ujarnya saat jumpa pers acara tersebut di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu 28 Mei 2011.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa dengan acara ini mengajak kita merenung perihal apakah Pancasila dengan nilai-nilai yang dikandung telah menjadikan bangsa memiliki etika dan moral, harga diri, menghormati dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.

Beberapa pengisi acara yang turut hadir dalam acara jumpa pers ini memberikan alasannya mengikuti acara ini. Edo Kondologit, yang merupakan seorang penyanyi, mengatakan alasannya bahwa selama ini tiap orang memperjuangkan kepentingan masing-masing sehingga tidak jelas negara ini ingin dibawa ke mana.

"Ini kegelisahan saya sejak lama. Papua dan Aceh jelas-jelas ingin pecah. Maka melalui acara ini kita bisa menunjukkan pada mereka untuk menjaga NKRI agar tetap utuh. Satu-satunya yang mempersatukan ialah Pancasila," katanya.

Sedangkan Yudi Latif, seorang pengamat politik, menceritakan alasannya bahwa penyelenggaraan Pancasila yang dikemas melalui bentuk acara kebudayaan merupakan suatu hal yang positif guna mengingatkan esensi Pancasila kepada masyarakat.

"Pancasila selama ini tidak mempunyai proses pengakaran. Selama ini proses pengakaran Pancasila selalu kaku, beku, tidak ada kreativitas karena anggapnya sebagai suatu bentuk ideologi. Pancasila selama ini dianggap jauh dari kebudayaan," tuturnya. Yudi direncanakan akan menutup acara ini dengan pidato politiknya. (sj)

Kemenag Siapkan Skenario jika Bandara Minangkabau Tak Beroperasi akibat Erupsi Selama Masa Haji
Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Polri, Brigadir Jenderal Polisi Mukti Juharsa

Brigjen Mukti Sebut Gembong Narkoba Fredy Pratama Sudah Kehabisan Modal

Total 62 orang ditetapkan sebagai tersangka perihal kasus narkoba yang berkaitan dengan jaringan Fredy Pratama.

img_title
VIVA.co.id
6 Mei 2024