- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Suami penyanyi Astrid Sartiasari, Arlan Jumarwan Djoewarsa mengaku pernah terjerumus ke dunia hitam narkoba. Meski mengaku tidak lama menggunakan barang haram itu, efeknya tetap luar biasa.
"Saya pernah memakai selama 1,5 bulan saja, tapi efeknya luar biasa dan cukup besar," kata Arlan saat ditemui di FX Senayan, Jakarta.
Arlan yang mengaku pernah menggunakan narkoba jenis putau, sabu, dan ganja itu mengaku bisa terjerumus karena ia termasuk anak yang minder dan tidak punya teman saat SMA. "Karena minder jadi gak punya temen, SMA kehidupan sulit gak punya komunitas, ada yang ngajakin jadi ikutan, tapi gak lama kok," katanya.
"Untungnya ada keluarga yang menyelamatkan saya. Sebelum ketauan emang uda pingin berenti, tapi kan gak bisa sendiri jadi minta bantuan keluarga. akhirnya dimasukin rumah sakit. Bukan rehab, jadi kayak detok ngeluarin racunnya. di rumah sakit selama seminggu, tapi setelah itu malah sulit karena sugesti."
Lelaki yang menikahi Astrid pada November tahun lalu itu juga menyatakan dirinya bisa terlepas dari jeratan narkoba berkat keluarga, dukungan dari Astrid, juga musik.
"Kebangkitan saya sembuh itu dibantu dia (Astrid). Saya juga jadi lebih baik dan aktif di organisasi, jadi ketua di himpunan mahasiswa ekonomi di Kampus Universitas Paramadina. Bersosialisasi sama orang banyak, komunikasi. Pas main musik juga akhirnya lupa," ujar lelaki asal Yogyakarta itu.
Arlan juga berusaha menjauhi teman-temannya yang memakai narkoba. "Teman saya yang juga makai sekarang saya jauhi, ternyata pas dapat kabar dia sudah meninggal. Segitu parahnya, jadi saya menghindari," kata dia.
Arlan yang dulu merupakan penyanyi di indie label kini bergabung dengan label yang sama dengan istrinya. Saat ini dia sedang sibuk mempersiapkan album solonya. Dia juga sedang sibuk mempromosikan singlenya yang berjudul 'Menyerah Bukan Pilihan' ke radio-radio seluruh Indonesia.
Tabrak dan Hendak Rampas Mobil, 6 Debt Collector Sadis Ditangkap Polres Labusel
Satuan Reserse Kriminal Polres Labuhanbatu Selatan (Labusel), berhasil menangkap 6 debt colector sadis, yang hendak mengambil mobil korban dengan cara ditabrak.
