Pengakuan Mengejutkan Bintang A Christmas Story House

A Christmas Story
Sumber :
  • Facebook

VIVA – Film  A Christmas Story House and Museum menjadi film Natal paling ikonik dan sering diputar selama perayaan Natal. Film yang rilis pada tahun 1983 itu merupakan film komedi garapan Bob Clarck yang didasarkan pada anekdot semi fiksi Jean Shepherd berjudul  "In God We Trust All Others Pay Cash."

Mengenal Tradisi Hantaran di Indonesia, Simbol Rasa Syukur dan Kasih Sayang

Film ini sendiri berkisah tentang seorang anak sekolah dari Indiana yang berharap mendapatkan senapan angin Red Ryder sebagai kado Natal. Film ini diperankan oleh Peter Billingsley, Jean Shepherd, hingga Zack Ward. 

Meski sudah bertahun-tahun lamanya, belum lama ini A Christmas Story House and Museum membagikan screen shoot dari naskah asli film tersebut. Screen shoot itu menunjukkan bahwa Farkus seharusnya menjadi sahabat karib Dill.  Situs tersebut juga mengungkapkan mengapa Clark bertukar peran.

Rowoon Ungkap Alasan Keluar dari SF9 dan Fokus di Akting Sebagai Aktor

Dilansir dari laman Cheatsheet, rupanya, aktor Yano Anaya yang memerankan Dill dan Zack Ward yang menggantikan Farkus.

"Kutipan dari skrip di bawah ini menunjukkan bahwa Grover Dill seharusnya menjadi pengganggu dan Scut Farkus, sang toadie. Ini akan lebih sesuai dengan buku Jean Shepherd 'In God We Trust All Others Pay Cash' yang menjadi dasar A Christmas Story," menurut situs film tersebut.

Kwarnas Curigai Upaya Terselubung di Balik Penghapusan Ekstrakurikuler Wajib Pramuka di Sekolah

Namun, di lokasi syuting ketika sutradara A Christmas Story, Bob Clark mutuskan karakter Grover Dill diperankan Yano Anaya dan Scut Farkus diperankan Zack Ward, hanya dalam satu kali.  Seperti apa ceritanya? Simak penjelasannya berikut ini. 

"Oke, Anda mendapatkan dialognya dan dia mendapatkan dialog Anda. Dan dengan cepat toadie itu dipromosikan menjadi penindas," kata Clarck. 

Memang, visual yang dibagikan di situs museum menunjukkan bagaimana Farkus disebut sebagai "toadie" Dill.  Dan Dill-lah yang seharusnya memaksa Schwartz untuk meneriakkan "Paman" saat dia menjepitnya ke tanah.

Zack Ward melakukan 8 audisi untuk mendapatkan 'sidekick'

Ward membahas bagaimana dia memerankan pengganggu selama peringatan 35 tahun A Christmas Story pada tahun 2018.

“Saya memiliki delapan audisi untuk itu dan akhirnya, saya mendapat peran sebagai sahabat karib (bukan pengganggu),” katanya kepada People.  

Dijelaskannya, dia hanya memiliki dua dialog dan muncul di set tepat di samping Yano Anaya dan bertemu sutradara Bob Clark untuk pertama kalinya. Seperti apa kisah pertemuannya?

"Dia melihat bahwa saya satu kaki lebih tinggi dari Yano dan berkata, 'Anda mendapatkan dialognya, dia mendapatkan dialog Anda.' Jadi Scut Farkus menjadi pengganggu dan saya menjadi jackass tercinta di Natal," jelas dia.

Ward mengakui dia terus dikenal untuk perannya sebagai Farkus juga. Terlebih dengan perawakannya. 

"Orang-orang tumbuh dengan wajah konyol saya dan ketika mereka bertemu dengan saya misalnya seperti saat saya berada di toko ban untuk membeli ban baru, seorang wanita berkata, 'Mengapa Anda tampak begitu akrab?' Aneh karena saya tidak 13 tahun lagi.  Saya sudah dewasa," kata dia. 

Meskipun diwawancarai pada tahun 2018, Ward memiliki beberapa wawasan khusus tentang apa yang membuat A Christmas Story begitu istimewa di tahun 2020. 

“Jadi ketika orang menonton film, mereka menyadari bahwa keluarga bersatu sebagai satu kesatuan melalui kesulitan. Itu tidak glamor, tapi itu adalah sesuatu yang kita semua bagi dengan keluarga dan teman kita.  Menurut saya studio tidak benar-benar merasa nyaman menunjukkan jenis realitas seperti itu, terutama jika itu terjadi di dunia anak-anak," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya