- VIVA.co.id/ Danar Dono
VIVA.co.id – Film sejarah Pengkhianatan G30S PKI kembali menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat jelang Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober mendatang. Setelah bertahun-tahun film tersebut ditarik dari peredaran di tayangan televisi, tahun ini film itu akan kembali diputar di banyak tempat.
Meski mengundang pro dan kontra berbagai pihak, namun film G30S PKI rupanya tetap menarik untuk ditonton. Salah satu pemeran film G30S PKI, Amoroso menilai, ke depannya, film bermuatan sejarah akan lebih baik jika diputar secara berkala untuk mengingat sejarah bangsa.
“Menurut saya pemutaran kembali film ini tentunya bagus. Namun, itu semua tergantung kemauan masyarakat,” kata Amoroso kepada VIVA.co.id di Gedung DPR RI , Rabu malam, 27 September 2017.
Meski begitu, Amoroso menilai film G30S PKI memiliki urgensi tersendiri jika diputar dalam waktu dekat. Mengingat, saat ini, eskalasi politik di Indonesia cukup panas dengan isu komunis.
“Sekarang ini kan eskalasi kemungkinan bangkitnya PKI itu ada, meski dibantah. Oleh karena itu muncul kembali [pemutaran] film ini supaya tidak terjadi lagi adanya PKI dan masyarakat paham bahaya PKI. Film ini salah satu counter-nya untuk menangkal hal tersebut,” kata dia.
Menurut Amoroso, film PKI adalah film sejarah nyata yang dibuat berdasarkan data dan fakta. Ia menilai film ini masih diperlukan untuk generasi muda bahwa Indonesia memiliki masa kelam. Jika film ini dipertontonkan, diharapkan generasi muda dapat paham, dan bisa mencegah agar masa kelam seperti era PKI tak terulang. (ren)
Kisah Wawan Wanisar Perankan Pierre Tendean, Rela Disiksa Sungguhan
Wawan Wanisar sendiri dikenal publik usai memerankan tokoh Lettu Pierre Tendean dalam film Pengkhianatan G30S/PKI.
