- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA – Presiden Joko Widodo menerima Yayasan Puteri Indonesia, serta para pemenang dan finalis Puteri Indonesia 2019 di Istana Kepresidenan Bogor, Senin siang, 11 Maret 2019. Miss Universe 2018, Catriona Gray turut hadir dalam pertemuan itu.
Di hadapan Jokowi, Ketua Dewan Pembina Yayasan Puteri Indonesia (YPI), Putri Kus Wisnu Wardani mengatakan, selama pembekalan atau masa karantina, seluruh peserta Putri Indonesia 2019, sudah mendapatkan bekal oleh para pakar di bidangnya.
Mulai dari antikorupsi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), antinarkoba, hingga anti-hoax. Mereka diminta untuk dapat mensosialisasikannya, saat kembali di daerah masing-masing.
Tak hanya itu, para wanita cantik tersebut, juga dibekali ilmu politik. Mereka dinilai, harus melek politik, karena merupakan generasi milenial penerus bangsa.
"Mereka kita tanamkan pengetahuan bahwa jangan sampai mereka ini golput. Mereka harus menggunakan hak pilihnya sebagai warga negara," kata Putri.
Ia melanjutkan, para pemenang dan finalis Puteri Indonesia adalah para wanita cantik, cerdas, dan berperilaku baik yang siap untuk menjadi motor sosialisasi tentang dasar negara, yaitu Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, karena mereka berasal dari latar belakang heterogen, seperti daerah dan pendidikan dengan beragam bidang.
"Ada yang sedang mengambil S1, ada yang sudah lulus S2 banyak juga. Sedang ambil S2, juga ada dari berbagai bidang, dokter, hukum, ekonomi, dan sebagainya," kata dia.
Sekadar informasi, final Putri Indonesia 2019, sudah dihelat pada Jumat malam, 8 Maret 2019. Dari kompetisi kecantikan ini, Frederica Alexis Cull menjadi juara Putri Indonesia 2019. Sedangkan Jolene Marie Cholock menjadi runner-up I dan runner-up II diraih Jessica Fitriana Martasari.
"Ketiga pemenang ini, nanti akan mewakili Indonesia. Frederica mewakili ke Miss Universe, Jolene mewakili Miss Internasional di Jepang, dan Jessica akan mewakili Miss Supranational di Eropa," tutur Putri. (asp)
Jokowi: Indonesia Bisa Produksi 1,6 Juta Motor Listrik, tapi Baru 100 Ribu Unit
Indonesia seharusnya bisa memproduksi hingga 1,6 juta unit motor listrik setahun. Selain itu Jokowi juga pastikan bakal ada pabrik baterai kendaraan listrik di Indonesia.
