- Global Times
VIVA – Mantan personel EXO, Kris Wu kembali menjadi sorotan. Setelah kasus dugaan memperkosa gadis 19 tahun dan 30 wanita lainnya di China, kini tuduhan atas kasus kekerasan seksual juga datang dari seorang remaja di Los Angeles.
Seorang remaja dari Los Angeles mengaku menjadi korban kekerasan seksual yang diduga dari Kris Wu. Dilansir dari laman Koreaboo, wanita itu menceritakan awal mula insiden tersebut.
Wanita itu awalnya menghadiri salah satu pesta. Melalui kuasa hukumnya, Jing Wang dari Kingswood Law, California, dijelaskan bahwa sudah menjadi rahasia umum bahwa Kris Wu "memilih selir" di antara siswa internasional.
Statmennya ini bukan tanpa sebab, dirinya melihat ini secara langsung ketika dia diundang oleh asisten Kris Wu untuk menghadiri sebuah pertemuan. Sebelum para gadis bisa memasuki venue, mereka diminta untuk menyerahkan ponsel mereka untuk mencegah foto dan perekaman video.
Selama pesta, semua orang bergantian menyanyi dengan gaya bebas. Suasana dilaporkan canggung, dan para peserta memegang apa yang tampak seperti narkoba atau Viagra.
Terduga korban mengatakan bahwa dia terlalu banyak minum dan jatuh pingsan. Dia kemudian baru menyadari bahwa dia melakukan hubungan seksual dengan Kris Wu setelah itu.
Terduga korban menyatakan bahwa dia diam karena takut diserang oleh publik. Hal ini berkaca pada Du Meizhu, yang pertama kali membongkar kasus Kris Wu, dia menerima komentar kebencian atas tindakannya, dan disebut "pelacur" dan diperas oleh para penggemarnya.
Apalagi korban mengaku takut tidak dianggap serius, mengingat saat kejadian ia tidak cukup sadar dan tidak menyimpan banyak barang bukti untuk melindungi dirinya.
Perwakilan kuasa hukum korban Kris Wu di Los Angeles
Di sisi lain, pengacara korban, Jing Wang, yang saat ini bekerja di Kingswood Law Firm, mengutarakan bahwa untuk kasus gadis di bawah umur kliennya itu bisa berhubungan dengan perempuan yang dirugikan dalam kasus kekerasan seksual.
Tapi kliennya mengakui kesulitan untuk muncul, terutama saat bersaksi melawan publik figur. Selain harus menceritakan apa yang terjadi padanya, mereka juga menghadapi tuntutan dan tekanan dari masyarakat.
Mengenai topik "korban yang sempurna" Jing Wang menunjukkan bahwa tidak masuk akal untuk meminta korban tidak bersalah dalam situasi sama sekali.
Karena undang-undang tersebut berfokus pada kejahatan penyerangan seksual itu sendiri, sehingga orang tidak boleh menyalahkan korban atas kepribadian, cara berpakaian, atau tindakan mereka yang semuanya tidak merusak pengalaman traumatis mereka.
Tim pengacara Jing Wang saat ini sedang mengevaluasi situasi remaja korban Kris Wu di Los Angeles itu. Jika ditentukan bahwa ada kebenaran dalam ceritanya, mereka akan mewakilinya dalam membawa kasus terhadap Kris Wu.
Dia juga bersedia untuk mewakili lebih banyak korban di pengadilan dan mendorong mereka untuk berdiri dengan berani. Mempertimbangkan bahwa Kris Wu telah mengunjungi Los Angeles berkali-kali untuk fanmeeting dan promosi serta dilihat oleh penggemar di beberapa restoran China, sehingga memungkinkan lebih banyak gadis mungkin datang.
