Game of Thrones Season 8 Episode 4 Tuai Kritikan
- HBO Asia
VIVA – Episode keempat Game of Thrones (GoT) musim terakhir berjudul The Last of Starks telah tayang di HBO pada Senin, 6 Mei 2019. Usai perang melawan pasukan The Night King di episode sebelumnya, Daenerys Targaryen kini telah kehilangan banyak pasukan untuk merebut Iron Thrones dari Cersei Lannister.
Seolah belum cukup dengan kematian Sir Jorah, Daenerys juga harus kehilangan Rhaegal dan Missandei pada episode kali ini. Missandei telah menemani perjalanan hidup Daenerys sebagai pelayan setia sekaligus sahabat, sejak The Mother of The Dragons membebaskannya dari perbudakan di Kota Astapor.
Pertemuan keduanya pertama kali ditayangkan dalam episode satu musim ketiga GoT berjudul Valar Dohaeris pada 2013 silam. Ternyata kematian Missandei menimbulkan reaksi keras dari penonton.
Banyak yang merasa episode keempat ini sengaja dibangun untuk merubah karakter Daenerys Targaryen menjadi Mad Queen mengikuti jejak ayahnya. Mengingat Aerys II Targaryen dijuluki sebagai Mad King karena sikap kejamnya dianggap sebagai kegilaan.
"Bila Tyrion dan Jaime mengkhianatinya, Missandei mati, Rhaegal mati dan penulis skenario mengambil cara termalas untuk membuat Daenerys menjadi Mad Queen maka ini adalah akhir penuh omong kosong untuk karakter legendaris," kata salah satu penggemar dilansir dari laman Vox.
Di satu sisi penonton juga protes dengan cara kematian Missandei, terlebih lagi tokoh yang diperankan oleh Nathalie Emmanuel tersebut merupakan satu-satunya karakter wanita kulit hitam dalam serial ini.
"Aku bahkan tidak punya daya untuk bertanya mengapa aku merasa terhina dan terganggu menyaksikan Missandei mati dengan tangan dirantai," ucap salah satu penonton di Twitter.
Diketahui, Daenerys tengah berada di posisi sulit karena Cersei sengaja menggunakan rakyat tak bersalah untuk melindunginya dari serangan di King’s Landing. Akhir episode 4 menunjukkan wajah marah Daenerys setelah Cersei mengeksekusi Missandei. (zho)