Virus Corona 'Gerogoti' Arena MotoGP

Dovizioso bersaing ketat dengan Marquez di MotoGP Austria 2019
Sumber :
  • www.instagram.com/andreadovizioso

VIVA – Berbagai agenda olahraga di dunia terganggu dengan adanya wabah virus Corona atau COVID-19. Virus mematikan ini sudah membuat dua agenda MotoGP di Maret 2020 ini ditunda.

Yang pertama adalah MotoGP Qatar. Sedianya ajang yang digelar di Sirkuit Losail ini dijadwalkan pada 8 Maret mendatang. FIM (Federasi Balap Motor Dunia), Dorna (Promotor MotoGP), dan IRTA (Asosiasi Tim Balap) menyatakan dalam laman resmi MotoGP sangat menyesal dengan keputusan ini. Namun, pembatalan merupakan jalan terbaik untuk kepentingan banyak pihak, terkait kesehatan. 

“FIM, IRTA, dan Dorna menyesal harus mengumumkan pembatalan semua sesi MotoGP di GP Qatar, termasuk sesi balapan. Wabah virus corona yang sedang berlangsung telah mengakibatkan pembatasan perjalanan ke Qatar diberlakukan yang mempengaruhi penumpang dari Italia, di antara negara-negara lain," tulis pernyataan itu.

Pembalap Tim Repsol Honda, Marc Marquez

"Pada hari ini, semua penumpang yang tiba di Doha dengan penerbangan langsung dari Italia, atau telah berada di Italia dalam 2 minggu terakhir, akan langsung dibawa ke karantina selama minimal 14 hari," sambung pernyataan tersebut. 

Seri kedua MotoGP di Thailand juga harus ditunda. Penundaan tersebut karena kekhawatiran penyebaran Corona. Dikutip dari Foxsport, MotoGP Thailand seharusnya digelar pada 22 Maret mendatang. 

Tidak dijelaskan sampai kapan penundaan ini berlangsung. Thailand menggelar balapan MotoGP di Sirkuit Buriram sejak 2018 lalu. 

Di Thailand sendiri sudah ditemukan 11 kasus Corona. Sedangkan seribu orang di Thailand sedang dipantau, karena dicurigai terkena virus tersebut. 

Dengan demikian, ajang MotoGP 2020 baru akan dimulai di Amerika Serikat. Balapan akan berlangsung di Circuit the Americas pada 5 April 2020.

Ancam Olimpiade

Tak hanya MotoGP, virus Corona juga mulai mengancam keberlangsungan Olimpiade 2020 di Jepang. Meskipun demikian,  Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari menegaskan, pihaknya tetap mendukung Jepang sebagai tuan rumah Olimpiade 2020.

Okto, sapaan akrabnya, menjelaskan alasan mengapa Indonesia tetap mendukung Jepang untuk menyelenggarakan Olimpiade. Menurutnya, Indonesia sebagai negara sahabat harus membantu Jepang agar Olimpiade 2020 berjalan sesuai jadwal yang telah direncanakan. 

Ketua Komite Olimpiade Indonesia, Raja Sapta Oktohari (kiri)

"Sebagai negara sahabat kami sudah mengirimkan surat ke NOC (National Olympic Committee) Jepang. Kami memberikan dukungan agar Olimpiade berjalan dengan baik dan yang bisa kami lakukan adalah kampanye pelaksanaan Olimpiade 2020," kata Okto, Senin 2 Maret 2020.

Okto juga mengungkapkan jika menjadi tuan rumah Olimpiade tidaklah mudah. Makanya, jika nanti ajang empat tahunan itu dibatalkan, jelas akan berdampak yang cukup besar bagi tuan rumah.

Nasib Timnas Indonesia U-23 di Olimpiade Usai Dihajar Uzbekistan

"Ketika semua orang buang muka, kami mengulurkan tangan untuk memberikan dukungan kepada mereka. Dan jangan lupa juga, atas dukungan yang kami berikan, kami mendapat respons yang cukup positif dari teman-teman dari Jepang. Karena mereka sudah beberapa kali datang ke Indonesia melakukan komunikasi intensif dengan kami," ujarnya.

Ketua Olimpiade Indonesia, KOI (NOC) Raja Sapta Oktohari

Raja Sapta Oktohari yakin Timnas Indonesia U-23 Lolos Olimpiade 2024 meski Dikalahkan Uzbekistan

Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari masih optimistis Timnas Indonesia U-23 lolos ke Olimpiade Paris 2024, meski dikalahkan Uzbekista

img_title
VIVA.co.id
30 April 2024