- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews - Rider Ducati, Nicky Hayden optimis menatap balapan di Laguna Seca. Tampil di kandang, memompa semangat Hayden untuk mendapatkan hasil optimal pada balapan, Minggu 21 Juli 2013 (Senin dinihari WIB).
Sejauh ini, joki asal Amerika Serikat itu belum menunjukkan penampilan terbaik. Dari 8 seri yang telah dilalui, prestasi terbaik The Kentucky Kid, julukan Hayden, finis di urutan ke-5 pada belapan di GP Prancis. Selebihnya, juara dunia 2006 itu menyentuh garis finis di luar peringkat 5 besar.
Karena itu, Hayden tidak ingin membuang kesempatan emas bisa menorehkan hasil menjanjikan pada balapan di Laguna Seca. Balapan akhir pekan nanti hanya memainkan kelas para Raja. Di mata Hayden, Laguna Seca salah satu sirkuit favoritnya, terutama melihat karakteristiknya.
Meski mengaku senang dengan Laguna Seca, Hayden tidak memiliki rapor bagus di trek sepanjang 3.610km ini. Hayden terakhir menjadi juara di Laguna Seca pada 2006.
"Sangat bagus kembali balapan di Laguna Seca. Itu trek spesial. Lintasan itu sangat unik dan tidak mudah balapan di sana. Dibutuhkan kepercayaan diri ekstra untuk melewati setiap tikungan," jelas Hayden.
Laguna Seca, menurut Hayden, sangat menuntut skill pembalap. "Banyak tikungan di lintasan tersebut yang saling berhubungan. Anda harus menandai bagian sirkuit, di mana bisa memacu motor dengan cepat," lanjut juara dunia MotoGP 2006 itu.
Meski antusias menghitung peluangnya bisa tampil meyakinkan di Laguna Seca, Hayden merasa tidak mudah melewati seri ke-9 dalam kalender MotoGP. Selain persaingan makin ketat, Hayden belum menemukan rasa percaya diri pada motor.
"Saya berharap bisa tampil lebih cepat dan percaya diri. Sampai saat ini, saya belum mendapat hasil seperti harapan. Tapi semoga, setelah jeda, segalanya membaik," ujar dia menambahkan.
===============
Rencanakan Liburan Anda Dengan Pilihan Hotel Berbintang dan Tiket Pesawat Harga Terjangkau http://www.viva.co.id/travel
Curhat Industri Dalam Negeri Dihantam Aturan Baru Kemendag soal Impor
Aturan impor yaitu Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) no 8 tahun 2024, jadi sorotan oleh para pelaku industri dalam negeri saat ini.
