Ketika Sean Gelael Diundang Main Bola Pangeran Monaco

Pebalap GP2 asal Indonesia, Sean Gelael (dua dari kanan, berdiri)
Sumber :

VIVA.co.id – Pebalap GP2 asal Indonesia Muhammad Sean Gelael mendapat undangan bermain sepakbola bersama Pangeran Monaco, Pangeran Albert dan sejumlah pebalap F1 dalam sebuah laga amal di Stadion Louis II, Monaco.

Harga NFT Video Kecelakaan Bamsoet Benar-benar Bikin Terkejut

Beberapa pebalap F1 yang ikut dalam laga itu, di antaranya Fernando Alonso, Sebastian Vettel Felippe Massa, Max Verstappen, Pascal Wehrlein, Daniel Ricciardo, Sergio Perez dan Carlos Sainz.

Sementara, pebalap GP2 yang diundang selain Sean, juga ada pebalap asal Italia, Antonio Giovinazzi, Oliver Rowland, Pierre Gasly, dan Norman Nato.

Intip Bisnis Jerome Polin, YouTuber yang Ditegur Sean Gelael

“Buat saya ini kejutan yang menyenangkan. Apalagi acara ini digelar menjelang balapan di Monaco yang penuh tantangan,” kata pebalap tim Pertamina Campos Racing yang didukung Jagonya Ayam KFC Indonesia ini.

"Saya menjadi lebih rileks dan menikmati acara ini. Tentu saya juga sangat senang bisa berinteraksi dengan para pebalap F1 dan komunitas balap dunia," lanjutnya.

Fakta Cuitan Jerome Polin di Twitter yang Membuat Sean Gelael Bereaksi

Bagi para pebalap dunia, momen kebersamaan dalam sebuah kegiatan di luar balapan menjelang lomba memang jarang. Selama ini para pebalap sibuk dengan timnya masing-masing untuk persiapan balapan.

Kalaupun ada kegiatan yang sifatnya untuk relaksasi, biasanya hanya dilakukan sendiri oleh pebalap dengan rekan setimnya. Akhir pekan ini, ajang F1 dan GP2 digelar hampir bersamaan di Monte Carlo, Monaco.

Persiapan Jelang GP Monaco

Mengenai balapan di Monaco, Sean dan Evans mengaku sudah melakukan persiapan yang matang. Selain melakukan tes simulator sirkuit Monaco di markas Campos Racing di Valencia, mereka juga mendiskusikan hal-hal teknis dan nonteknis tentang balapan di Monaco.

Terkait sesi kualifikasi yang dibagi menjadi dua grup untuk GP2, Sean menilai bahwa ini merupakan pilihan yang terbaik karena cukup efektif untuk menghindari traffic atau mengurangi potensi kecelakaan sesama pebalap.

Akan tetapi, dengan pembagian dua grup ini maka tantangannya justru semakin besar bagi pebalap karena masing-masing grup hanya punya waktu 15 menit di sesi kualifikasi.

“Artinya pebalap cuma punya dua putaran untuk memanaskan ban. Kemudian pada lap ketiga atau keempat, kami harus mulai tancap gas untuk mencatat waktu tercepat,” kata Sean.

Soal keuntungan berada di grup 1 dan grup 2 dalam babak kualifikasi, menurut Sean, akan sama saja. “Tidak ada bedanya. Sekarang tinggal bagaimana pebalap pintar memanfaatkan momentum yang pas untuk menggeber mobil ketika temperatur ban sedang bagus-bagusnya.”

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya