- Muhammad Nurhendra Saputra Karami/ VIVA
VIVA – Sebagai bagian dari persiapan dan untuk memberikan informasi terkait gelaran Asian Para Games 2018, pada 11-12 April 2018, Indonesia Asian Para Games Organizing Committee (INAPGOC) menyelenggarakan seminar bagi seluruh Chief de Mission (CdM) di Jakarta.
Acara ini akan dihadiri oleh CdM dari 29 negara peserta dari 43 negara yang akan berpartisipasi di ajang multievent bagi para atlet difabel ini.
Tujuan utama dari seminar ini adalah untuk menginformasikan semua hal tentang kesiapan panitia dalam menyambut kontingen dari negara peserta Asian Para Games 2018, termasuk mengenai akomodasi, transportasi, dan lainnya. Serta, membahas lebih jauh lagi hal-hal mengenai registrasi dan akreditasi atlet pada jumlah nomor event yang bakal dipertandingkan.
Pada kesempatan ini, CdM dari negara-negara peserta akan mendapatkan informasi teknis tentang penyelenggaraan Asian Para Games 2018 dari INAPGOC. Dan juga, seluruh CdM yang mengikuti seminar ini akan mendapatkan paparan dari 11 divisi INAPGOC yang mempunyai korelasi langsung dengan atlet yang bakal bertanding.
Adapun materi yang akan dipaparkan adalah Sports & Qualification, Venue, Classification, Medical & Anti Doping, Sports Entries & Accreditation, Transportation & Traffic Management, Athelete Village & Cathering, Arrival & Departure, IT & Game Management System, Opening & Closing Ceremonies, dan Brand Manufacturer Guideline.
Dengan pemaparan ini, diharapkan seluruh delegasi yang hadir bisa mendapatkan informasi yang jelas dan detail tentang rencana perhelatan Asian Para Games 2018.
Selain itu, pada hari kedua seminar, delegasi akan diajak untuk meninjau beberapa venue dan wisma atlet. Hal ini dimaksudkan agar para CdM dapat melihat langsung venue pertandingan dan wisma atlet yang akan dipakai selama Asian Para Games 2018.
Ketua Umum INAPGOC, Raja Sapta Oktohari mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menjadi tuan rumah yang baik bagi seluruh atlet yang bertanding di Asian Para Games 2018. Sekaligus, menjadi penyelenggara yang sukses dari semua aspek.
"Misi yang kami emban sebagai tuan rumah adalah jelas untuk menjadikan Indonesia secara umum atau Jakarta secara khusus menjadi negara atau kota yang ramah bagi difabel serta memberikan legacy yang baik terutama kepada atlet ataupun komunitas difabel. Oleh karena itu, kami juga mengharapkan masukan-masukan positif dari negara-negara peserta melalui acara CdM seminar ini," kata Okto.
