- ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo
VIVA - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tak mau atlet-atlet berbakat di Indonesia didapatkan secara instan. Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta mencontohkan di cabang sepakbola bahwa saat ini pemerintah sudah memiliki kompetisi U-12, U-14 dan U-16 yang diyakini bisa menemukan bakat-bakat terbaik.
"Jangan sampai mendapatkan talenta secara kebetulan, harus sistematis melalui kompetisi dan ada pemandu bakat," kata Isnanta.
Pemerintah juga berharap setiap daerah yang memiliki Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) dan Pusat Pendidikan dan Latihan Mahasiswa (PPLM) mengadakan kompetisi serupa untuk cabang olahraga lain.
"Kami berharap daerah-daerah menggelar kompetisi-kompetisi cabang olahraga lain di luar sepak bola, entah itu taekwondo, silat atau bola voli agar daerah itu bisa menemukan atlet-atlet berpotensi di wilayahnya," ujarnya.
Lebih lanjut, Isnanta menegaskan bahwa seluruh daerah di Indonesia harus menggelar turnamen olahraga. Sebab, pemerintah melalui Kemenpora berjanji bakal menyediakan kesempatan bagi para atlet terbaik untuk berlaga di kompetisi tingkat internasional.
Dengan demikian, kampiun di daerah tidak cuma bertanding di lingkungannya semata. "Kami akan berangkatkan ke kejuaraan internasional sehingga semua pihak termotivasi tampil di luar negeri," tuturnya.
Kemenpora memang giat mendorong PPLP, PPLM dan Sekolah Khusus Olahraga (SKO) untuk menghasilkan atlet-atlet berprestasi dunia. Meski diakui hal itu cukup berat dengan kekurangan-kekurangan yang ada, Isnanta meminta semua pihak tetap fokus demi meraih mimpi-mimpi.
"Semua kekurangan itu harus memotivasi kita agar terus bekerja keras," tegasnya.
