- ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
VIVA – Meraih gelar juara dunia, sprinter Indonesia, Lalu Muhammad Zohri, belum digaransi tempatnya di skuat untuk Asian Games 2018. Ketua Umum PB PASI, Bob Hasan, menyatakan ada beberapa variabel yang membuat Zohri belum tentu diturunkan di Asian Games.
Dari perhitungan, Zohri ternyata masih kalah catatan waktunya dari beberapa atlet China, Jepang, dan Qatar. Bob menjelaskan, ketiga negara tersebut memiliki atlet yang supercepat di nomor 4x100 meter.
Catatan waktu mereka pun di bawah 10 detik, unggul atas Zohri yang menorehkan waktu tercepat 10,18 detik di Kejuaraan Dunia U-20.
Dan, untuk nomor estafet 4x100 meter, Zohri juga belum tentu bisa turun. Semua keputusan bakal diserahkan kepada pelatih Zohri.
"Kalau Zohri diturunkan, apa dia bisa menang? Belum tentu juga," kata Bob.
Olimpiade 2020, Tokyo, disebut Bob, jadi proyeksi sebenarnya bagi Zohri. Usia Zohri yang masih begitu muda, disebutkan Bob, cukup menjanjikan bisa memberikan prestasi di Olimpiade.
Di sisi lain, Bob menyatakan persaingan dalam ajang Asian Games 2018 bakal berat bagi Zohri. Sebab, negara-negara seperti Bahrain dan Arab Saudi membeli atlet dari Afrika serta Jamaika demi mendongkrak prestasi.
"Sekarang kan atlet bisa pakai paspor saja. Musuhnya bakal berat. Tapi, itu tak penting. Yang penting Zohri tak 'rusak' dan bisa memberikan prestasi untuk Indonesia," terang mantan Menteri Perdagangan RI itu. (one)
Kisah Inspiratif Jonatan Christie, Atlet Bulutangkis yang Bangun Masjid dari Dana Bonus Asian Games
Jonatan Christie sang juara badminton Indonesia tidak hanya memukau publik dengan kelincahannya di lapangan. Ia pun menginspirasi banyak orang dengan kisah dermawannya.
