Kisah Karateka Cantik Diremehkan dan Tembus Seleksi Asian Games 2018
- instagram/@srunitasari
VIVA – Tak banyak yang menyangka sosok Srunita Sari Sukatendel bakal menjadi salah satu tulang punggung cabang olahraga karate Indonesia. Berlaga di nomor kumite -50 kilogram, Sari (sapaannya) sebenarnya sempat diragukan bisa mendulang sukses berkarier di dunia karate.
Wajar saja, Sari memiliki tubuh yang terbilang mungil. Bahkan, ada anggapan dari pelatih bahwa Sari tak memiliki talenta.
"Awalnya saya dibilang tak punya talenta. Fisik saya kecil, tapi itu malah jadi semangat," kata Sari kepada VIVA.
Dengan kerja keras, Sari akhirnya mampu berkembang. Dengan berbagai prestasi yang diraih, Sari akhirnya berhasil masuk ke Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pelajar Sumatera Utara.
Tak aneh jika Sari bisa berkembang. Sebab, darah karate memang begitu kental dalam dirinya.
Sang ayah, Sehukur Sukatendel, merupakan mantan karateka nasional. Sehukur punya rekam jejak yang cukup diperhitungkan di dunia karate. Hanya saja, dia belum berkesempatan membawa nama Indonesia berkibar di pentas internasional.
"Sari turuti keinginan bapak, beliau juga dulu karateka. Bapak sempat mau berangkat ke Peru, tapi gagal karena kuota terbatas. Kini, saya yang ingin melanjutkan cita-cita Bapak membawa nama Indonesia ke level internasional," terang Sari.
Dalam beberapa kesempatan, Sari sudah memenuhi impian sang ayah. Sejak 2013, wanita cantik 26 tahun itu sudah berlaga di pentas internasional.
Kini, Sari bakal kembali berlaga di pentas internasional, yakni Asian Games 2018. Dia berharap bisa tampil di Asian Games 2018 nanti.
"Belum ada nama yang pasti untuk masuk skuat. Sari minta doanya semoga bisa masuk dan memberikan yang terbaik untuk rakyat Indonesia. Saya bersyukur bisa kembali ikut seleksi, semoga sesuai harapan," terang Sari.
Biodata Srunita Sari Sukatendel
Nama lengkap: Srunita Sari Sukatendel
Tinggi/BB: 160 cm/50 kg
Lahir: 28 Agustus 1992
Kelas: Kumite (-50 kg)
Prestasi:
Emas PON tahun 2012,
Juara di Venice cup (Italia) 2013,
Juara Finlandia Open 2013,
Juara Marmara cup (Turki) 2014,
Juara Seakf Vietnam 2013,
Juara Seakf Laos 2015,
Juara Bosphorous cup (Turki) 2016,
Perak SEA Games Myanmar 2013,
Peringkat 3 WPL Indonesia 2013,
Peringkat 3 WPL Rotterdam Belanda 2016,
Peringkat 5 Kejuaraan Dunia WKF 2014
Juara Piala KASAD 2014 dan 2015,
Emas SEA Games Malaysia 2017.
(one)
Momen Epik Ketika Pemilik BCA Jadi Nasabah BRI
Asian Games 2018 memang sudah berlalu enam tahun silam. Namun sejumlah momen tidak terlupakan masih tersimpan di benak publik Indonesia. Salah satunya terkait pemilik BCA
