Canggihnya Teknologi di Pertandingan Sepak Takraw Asian Games 2018
- Dok. Kemenpora
VIVA - Sejumlah teknologi terbaru bakal menunjang sejumlah pertandingan sepak takraw di Asian Games 2018. Salah satunya adalah challenge system, yang serupa teknologi VAR (Video Assistant Referee) di sepakbola.
Challenge system ini merupakan suatu alat yang berfungsi sebagai pendeteksi keluar masuknya bola pada base line. Presiden Federasi Sepak Takraw Asia (Astaf), Dato Abdul Hamil Bin Kadir, menyatakan teknologi kali pertama dipakai di Indonesia.
"Ini adalah kali pertama Indonesia menggunakan sistem challenge dalam sejarah sepak takraw, dan ini sangat luar biasa, sistem challenge ini kita akan menggunakan speed-nya 2.200 sprin, yang gunanya untuk mengetahui jarak jauh atau tidaknya bola, bahkan kita juga punya speak camera," kata Dato kepada wartawan, Jumat 17 Agustus 2018.
Tak hanya itu, Astaf juga memperkenalkan electronic-Score (E-Score) yang akan digunakan oleh para wasit, berikut tabletnya. Teknologi canggih yang disetujui INASGOC guna melakukan penilaian dan tak perlu lagi dilakukan secara manual.
"Aplikasi ini akan bisa memudahkan para wasit untuk mencatat skor. Jadi tidak perlu pakai kertas lagi. Kita sudah menggelar workshop hari ini ke para wasit," ujarnya.
Guna menunjang teknologi tersebut, pihak Astaf akan menyiapkan dua tenaga ahli dari Singapura dan Filipina untuk membantu proses input data tersebut. Agar tak ada kesalahan dalam penginputan, Astaf juga menyediakan delapan unit Manual Score Board.
Jumlah wasit untuk sepak takraw ada sekitar 56 orang, di mana 24 orang wasit berasal dari Indonesia, sedangkan lainnya dari luar negeri, seperti Singapura, Malaysia, Pakistan, India, Thailand, Filipina, Korea, China, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Iran.
Momen Epik Ketika Pemilik BCA Jadi Nasabah BRI
Asian Games 2018 memang sudah berlalu enam tahun silam. Namun sejumlah momen tidak terlupakan masih tersimpan di benak publik Indonesia. Salah satunya terkait pemilik BCA
