Rencana Isolasi Peserta Australian Open di Hotel Terancam Digugat

Ajang charity 'Rally4Relief' jelang Grand Slam Australian Open 2020
Sumber :
  • IG Australian Open

VIVA – Penghuni apartemen di lokasi hotel mewah di Melbourne mengancam melakukan gugatan hukum terhadap rencana penyelenggara Australian Open yang berkeinginan memakai hotel tersebut untuk mengisolasi pemain menjelang turnamen Grand Slam awal musim ini.

Kecelakaan KA Rajabasa Tabrak Bus dan Timbulkan Korban Jiwa, KAI Soroti Disiplin Lalu Lintas

Penghuni apartemen di Westin Melbourne mengatakan bahwa mereka mengkhawatirkan kesehatan mereka dan tidak pernah menyetujui karantina petenis internasional di Westin, serta menuduh manajemen hotel menjebak mereka dengan rencana tersebut.

"Sungguh sangat arogan menempatkan kami seolah-olah ada kesepakatan yang sudah selesai. Ada masalah kesehatan masyarakat dan hukum substantif yang bahkan belum diperiksa," kata salah seorang pemilik apartemen Mark Nicholson dilansir Reuters setelah mengutip laporan media lokal.

Belasan Kali Erupsi di Gunung Api Ile Lewotolok Lembata NTT

Ratusan petenis diperkirakan akan tiba di Melbourne pada pertengahan Januari 2021 dan menjalani isolasi wajib selama 14 hari sebagai bagian dari protokol COVID-19 sebelum Australian Open 8-21 Februari 2021.

"Pada usia 84 tahun, saya termasuk dalam kelompok rentan dan cara mereka menerobos masalah ini tanpa ada upaya untuk berkonsultasi dengan kami sangatlah mengejutkan," ujar Digby Lewis, pemilik apartemen lainnya di Westin.

BMKG Temukan Ketebalan Tutupan Es di Papua Berkurang 4 Meter

"Saya dengan senang hati memberikan Rp138-277 juta untuk membantu gugatan hukum, karena itu sangat mengejutkan," pungkasnya.

Manajemen Westin mengatakan rencana yang dinamai "COVID safe" itu telah diumumkan dengan perusahaan pemilik. Mereka memastikan seluruh penghuni apartemen tidak akan mengalami kontak dengan para staf atau tamu, dan akan menggunakan pintu masuk dan lift yang terpisah.

"Lantai mereka akan tetap eksklusif sementara tidak akan ada retikulasi ventilasi di antara lantai," kata Westin dalam sebuah pernyataan, Senin 4 Januari 2021. Tennis Australia selaku penyelenggara tidak memberikan komentar langsung saat dihubungi oleh Reuters di hari yang sama.

Melbourne, ibukota negara bagian Victoria, adalah pusat wabah COVID-19 gelombang kedua terbesar di Australia, dengan kasus awalnya muncul di dua hotel khusus isolasi untuk kedatangan internasional.

Lebih dari 18.000 infeksi tercatat di Victoria selama pandemi dengan hampir 800 kematian. Victoria mencatat tiga kasus baru pada Senin, ketika pihak berwenang bergegas melacak kontak dekat dari wabah yang dimulai pada pertengahan Desember di daerah Pantai Utara Sydney. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya