Tips Mengelola Bonus untuk Para Atlet

Tim Nasional Vovinam Indonesia Di Sea Games XXVI 2011
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVAnews - SEA Games 2011 menciptakan banyak jutawan baru. Pemerintah memberikan bonus Rp200 juta bagi atlet yang berhasil menyumbangkan emas.

Perinciannya adalah untuk atlet peraih emas di SEA Games 2011, baik itu perseorangan atau beregu, masing-masing adalah Rp200 juta. Medali perak Rp50 juta, sedangkan medali perunggu Rp30 juta.

Sprinter Franklin Ramses Buruni misalnya, ia akan mendapat Rp600 juta. Tiga emas berhasil ia dapatkan masing-masing dari nomor 100 meter, 200 meter dan 4x100 meter estafet putra.

Pemerintah sendiri telah menganggarkan bonus untuk SEA Games 2011 sebesar Rp150 miliar. Rencananya pemberian bonus akan mulai dilaksanakan secara bertahap mulai Kamis ini, 24 November 2011.

Susi Susanti, sang Ratu Bulutangkis Indonesia, peraih emas Olimpiade, juara dunia dua kali, juara Piala Dunia 6 kali, juara SEA Games 5 kali, mengingatkan atlet-atlet yang meraih bonus besar untuk bisa bijaksana dalam mengelola uang.

"Saya juga dulu senang banget begitu terima bonus untuk pertama kali. Ingin menyenangkan orangtua. Tapi kebetulan orangtua saya lebih dulu mengingatkan untuk hati-hati mengeluarkan uang," kata Susi saat dihubungi VIVAnews.com.

Ada contoh atlet-atlet yang sukses dan punya banyak uang ketika masih aktif, tapi di saat telah pensiun mengalami kesusahan keuangan. Susi mengingatkan hal ini perlu menjadi bahan pelajaran bagi atlet-atlet yang masih aktif karena hingga saat ini tak ada 'jaminan hari tua' bagi mantan atlet dari pemerintah.

"Jadi sekarang yang sangat penting dilakukan adalah memberikan pengetahuan kepada atlet bagaimana mengelola bonus-bonus yang mereka dapatkan. Ini tugas dari Kementerian Pemuda dan Olahraga," kata Susi.

Secara terpisah, Fauziah Arsiyanti, perencana keuangan yang bekerja untuk First Principal Financial Singapore, memberikan tips-nya pada jutawan-jutawan baru yang baru selesai berjuang di arena SEA Games.

"Sebenarnya tidak bisa disamaratakan untuk semua atlet walau misalnya jumlah bonusnya sama. Karena kondisi keuangan tiap orang kan berbeda-beda," kata Fauziah.

"Yang terpenting adalah lunasi semua utang jangka pendek (kartu kredit, utang pada orang lain). Lalu sisihkan untuk dana darurat sebanyak lima kali dari pengeluaran rutin bulanan, masukkan dalam deposito."

Sisanya, lanjut Fauziah, gunakan untuk berinvestasi. "40 persen dari sisanya gunakan untuk membeli logam mulia, 30 persen beli ORI atau sukuk dan selebihnya beli Reksadana jangka panjang," kata Fauziah.

Untuk keperluan 'senang-senang', Fauziah wanti-wanti agar para atlet tidak lupa diri. "Paling banyak 5 persen." (umi)

Terpopuler: Tentang Nafkah Anak Laki-laki yang Sudah Baliqh sampai Masalah Obat Kuat
Rilis TikToker Galih Loss Soal Video Diduga Menistakan Agama

Followers TikToker Gali Loss Melejit Buntut Konten Hewan Ngaji, Polisi: Dia Tak Berpikir Panjang

TikTokers Galih Loss ditangkap polisi buntut kontennya yang diduga menistakan agama Islam. Ia terancam 6 tahun penjara

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024