Sumber :
- UTI Pro
VIVAnews
- Seni bela diri asal Korea Selatan, Choi Kwang Do, diklaim mampu memperlambat proses penuaan. Bela diri yang ditemukan sejak 1987 ini diharapkan bisa semakin populer di Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan pendiri Choi Kwang Do, Grand Master Kwang Jo Choi, dalam seminar internasional di Universal Taekwondo Indonesia (UTI) Pro Training Center, Jakarta Utara, Minggu 17 November 2013. Jo Choi menegaskan Choi Kwang Do tergolong non-kompetitif dan mudah dipelajari.
"Bela diri ini dirancang tidak untuk kompetisi dan didasari pada prinsip-prinsip ilmiah modern dari anatomi manusia. Melalui teknik-teknik khususnya akan mempermudah siapa saja yang mempelajarinya untuk membela diri sendiri di saat bahaya maupun dalam situasi pertempuran dengan lawan," ujar Jo Choi dalam rilis yang diterima
VIVAnews
.
Choi Kwang Do juga menitikberatkan kepada pembelaan diri (self-defense), peningkatan kesehatan (promoting health) serta perpanjangan usia (longevity). Hal itu dirasakan sendiri oleh Jo Choi ketika kali pertama menemukan bela diri Choi Kwang Do.
Baca Juga :
GGI 2015: Ajang Pertarungan Pegolf Muda
Baca Juga :
Atlet Indonesia Torehkan Rekor di APG 2015
Sementara itu, pembina YUTI/UTI Pro, Grand Master Lioe Nam Khiong, menegaskan bela diri Choi Kwang Do memiliki banyak manfaat. "Ini akan menambah ilmu taekwondoin terutama dalam teknik-teknik yang berkaitan dengan olahraga taekwondo," paparnya.
Grand Master Kwang Jo Choi adalah penyandang DAN IX dan merupakan salah satu anggota tim demo dunia pertama yang datang ke Indonesia pada 1967. Pada 1972, dia berperan aktif mengajar dan membawa taekwondo masuk ke Indonesia bersama Harno Omar.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sementara itu, pembina YUTI/UTI Pro, Grand Master Lioe Nam Khiong, menegaskan bela diri Choi Kwang Do memiliki banyak manfaat. "Ini akan menambah ilmu taekwondoin terutama dalam teknik-teknik yang berkaitan dengan olahraga taekwondo," paparnya.