- VIVA.co.id/M Ali Wafa
VIVA.co.id – Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) Anindya Novyan Bakrie ikut turun sebagai peserta dalam festival akuatik Indonesia yang berlangsung divenue aquatic kompleks Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu 22 April 2017.
Selain Anindya Novyan Bakrie, sang istri Firdiani Bakrie yang juga anggota Binres PB PRSI, Anita Sapardjiman Komtek Master PB PRSI, Kabid Humas dan promosi Zoraya Perucha, serta para pelatih renang nasional seperti Akbar Nasution, si kembar Albert dan Felix Sutanto, Omar Suryaatmadja, juga menjadi peserta.
Ketika mengikuti festival renang, Anindya turun di nomor 50 meter gaya renang bebas dan 50 meter gaya dada.
"Rasanya capek bener, soalnya memang kalau sprint 50 meter gaya dada itu lebih capek dari renang gaya bebas," kata Ketua PB PRSI itu, usai mengikuti lomba renang.
Dikatakan Anin, ikut sertanya para pengurus sebagai peserta lomba bukan sebagai aksi unjuk gigi. Tetapi untuk merasakan bagaimana posisi para atlet.
"Tujuannya bukan untuk aksi-aksian, soalnya memang capek juga (ikut renang). Bukan hanya atlet. Orang-orang biasa seperti kami yang memang membiasakan bagaimana menjadi atlet sehingga tahu apa plus minusnya. Baik itu tempat mess, tempat makan, sehingga bisa membenahi akuatik Indonesia, begitu juga dengan kesejahteraan,” ujarnya.
Turunnya para master renang indonesia sendiri, menurut Anin, sebagai bentuk semangat bagi atlet serta berbagi ilmu dan pengalaman.
"Master bagian yang tak terpisahkan untuk membenahi akuatik Indonesia baik itu lompat indah dan renang. Sehingga nanti Master memberikan semangat dan tambahan ilmu bagi yang muda-muda," kata dia.
Dengan diselenggarakannya festival akuatik Indonesia 2017, Anin berharap bisa membuat kesinambungan untuk para atlet .
"Harapan kali ini bagaimana bisa membuat berkesinambungan para atlet Indonesia untuk kehidupan dan kesejahteraan mereka" ujarnya.
Akuatik Indonesia Resmi Ganti Nama Jadi Federasi Akuatik Indonesia
Akuatik Indonesia resmi berganti nama menjadi Federasi Akuatik Indonesia. Perubahan ini disahkan dalam Musyawarah Khusus atau Munasus 2024.
