Perjuangan #BeladiriBersatu Bongkar Kesaktian Palsu Chintya Candranaya

Suwardi, Theodorus Ginting, dan petarung lain dalam aksi #BeladiriBersatu
Sumber :
  • Instagram/@stevewardi

VIVA – Gerakan #BeladiriBersatu belakangan jadi topik pembahasan yang hangat di media sosial. Dimulai dari lingkup lokal di kalangan beladiri saja, publik umum mulai tertarik mengikuti gerakan yang digawangi beberapa petarung papan atas Indonesia seperti Theodorus Ginting, Suwardi, Rudy Agustian, hingga Mustadi Anetta.

Terpopuler: Ratusan Oknum Perguruan Silat Ditangkap, Pilot Smart Aviation Ditemukan Selamat

Beberapa pesilat seperti Nirmala Oki, Benny Yossa, dan Denny Aprisani, sempat ikut pula meramaikan aksi ini. Tujuannya cuma satu, membongkar kesaktian palsu dari pesilat wanita asal Lampung, Chintya Candranaya.

Chintya memang sempat bikin heboh jagat media sosial dengan aksinya yang terkesan sakti, lewat menendang tabung gas, pukul dinding beton hingga durian, dan lainnya. Namun, belakangan aksi itu dibongkar sejumlah pihak.

Meresahkan, Ratusan Oknum Perguruan Silat Diamankan Polisi saat Konvoi di Jombang

Mencapai satu kesimpulan, yakni aksi Chintya merupakan hasil suntingan semata untuk kepentingan konten.

Kasus ini diawali dari keberanian Chintya menyebut MMA tak ampuh dalam beladiri jalanan. Dibalas oleh Suwardi dengan analisis Chintya tak berdasar karena apa yang terjadi di jalanan bukan bergantung pada penguasaan ilmu beladiri, melainkan situasi yang berkembang.

Perburuan Sabuk Abadi One Pride MMA, Suwardi Tak Mau Remehkan Lawan

Pakar-pakar MMA hingga beladiri lainnya mulai bicara. Mereka menyerbu Chintya sampai akhirnya muncul gerakan #BeladiriBersatu.

Motifnya jelas, agar Chintya memberikan pembuktian kepada publik terhadap ilmunya. Tapi, saat didatangi ke markasnya di Lampung, Chintya sama sekali tak menampakkan batang hidungnya.

Padahal, pasukan #BeladiriBersatu cuma mau pembuktian dari aksi-aksi yang diklaim sakti oleh tim Chintya.

Aksi Chintya di media sosial memang bikin resah. Sebab, belakangan banyak anak-anak yang menirunya. Sampai-sampai, ada yang patah kaki karena meniru aksi Chintya. Dan buktinya diunggah ke akun @grapplerreceh.

"Apa yang dilihat di YouTube kan tayangan video, dan bisa disunting. Sebagai masyarakat, harus disaring masuk akal atau tidak. Banyak tayangan dia yang tak masuk akal. Makanya saya edukasi. Saya sempat investigasi ke lokasi mereka melakukan pukulan itu," ujar Mustadi dalam podcast Deddy Corbuzier, #CloseTheDoor.

Senada dengan Mustadi, Deddy sempat melihat aksi Chintya memukul dinding beton sampai hancur. Tanda-tanda suntingan dalam videonya jelas terlihat.

"Gue lihat tuh, pas ada muralnya, dipukul, terus bergeser. Ada efek masking di situ," kata Deddy.

Pun, beberapa tutorial beladiri jalanan yang tak masuk akal jadi sorotan tim #BeladiriBersatu. Mustadi menyayangkannya.

"Tak ada disclaimer, pelumpuhan senjata tajam pakai yang asli. Kayak mau silat, pakai senjata tajam asli. Kenapa dia harus mendemonstrasikan seperti itu? Padahal tutorial, buat apa?" jelas Mustadi.

Theodorus Ginting dan Suwardi di Podcast Deddy Corbuzier

"Ada juga video di mana dia pakai senapan mesin. Jaraknya dekat. Lalu, dia bergerak dan melakukan aksinya. Jangan pakai senapan mesin deh, angin saja. Tetap menancap itu di jidat. Bayangkan kalau anak kecil menirunya," timpal Theo.

Maka dari itu, gerakan #BeladiriBersatu bersuara lantang dan ingin membongkar kesaktian palsu Chintya. Tujuannya hanya demi menghentikan pembohongan publik yang dilakukan Chintya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya