Perseteruan Belum Usai, Chintya Candranaya Vs Juara Dunia Silat Batal

Chintya Candranaya
Sumber :
  • instagram.com/chintyacandranaya

VIVA – Perseteruan pesilat wanita asal Lampung, Chintya Candranaya dengan Gerakan #BeladiriBersatu belum usai. 

Wow, Segini Bayaran Chintya Candranaya Main Film Marvel

Chintya baru-baru ini mengajukan draft perjanjian damai pada #BeladiriBersatu yang digawangi petaring MMA seperti Suwardi, Rudy Agustian, dan Theodorus Ginting.

Isinya, Chintya yang mengklaim berasal dari perguruan silat Harimau Utara itu menyanggupi tantangan sparing dari Suwardi cs. 

Kiper Bikin Penalti Kilat Hingga Peran Chintya di Film Marvel Terbaru

Chintya bakal berhadapan dengan Nirmalasari Oktaviani. Pesilat yang akrab disapa Nirmala Oki itu pernah memenangkan Kejuaraan Dunia Pencak Silat Ke-17 pada 2016 di Bali.

Kemudian rekan seperguruan Chintya yaitu Budi dan Ridho juga ambil bagian dalam sparing tersebut. Mereka dijadwalkan berhadapan dengan Rudy Agustian dan mantan atlet sekaligus wasit MMA, Mustadi Anetta.

Netizen Ragu Chintya Candranaya Main di Film Marvel

Baca Juga: Sadis, Pengakuan Mengejutkan Selingkuhan Maniak Seks Tiger Woods

Namun, sparing yang dimaksud Chintya berbeda dengan yang diinginkan #BeladiriBersatu. Chintya mengajak untuk melakukan apa yang selama ini ia pamerkan seperti membengkokkan pipa besi, dan menandang pilar tembok. 

Pun, Chintya sendiri yang menentukan lawan. Dalam draft itu, Chintya juga mengajukan beberapa persyaratan.

"Untuk Budi dan Rudy tiga menit nonstop, untuk Mustadi versus Ridho tiga menit nonstop, untuk saya dan Nirmala Oki lima menit nonstop," Beber Chintya dalam Youtube-nya.

"Kemudian menendang tabung gas 12 kg lima ronde dan setiap ronde lima tendangan. Sparing dinyatakan selesai apabila ada pihak yang menyerah atau tidak bisa melanjutkan," sambungnya.

Chintya memaparkan, jika Mustadi, Rudy, dan Nirmala tidak bersedia menjalani urutan tersebut sampai tuntas, maka kesepakatan tidak terjadi dan ia tidak menerima ajakan sparing seperti yang diinginkan #BeladiriBersatu yakni duel satu lawan satu.

Chintya Candranaya

Baca Juga: Dosa Michael Jordan di Balik Kecanduan Seks Tiger Woods

"Kami ingin mengedukasi masyarakat luas bahwa bagi siapapun tidak boleh mendeskreditkan, melecehkan cara latihan dari beladiri manapun yang berbeda. Dan dengan ini agar dapat menghargai satu sama lain," ucap Chintya.

"Jika kesepakatan ini tidak disetujui, kami tetap menerima silaturahmi secara baik-baik agar masalah ini selesai dan kita semua dapat berdamai dan menjadi sahabat," ujarnya menambahkan.

Chintya juga meminta #BeladiriBersatu untuk menanggapi draft tersebut dan sudah tiba di Lampung pada Selasa kemarin, 13 Oktober 2020. 

"Jika memanjang hingga lama dan tidak dapat bertemu pada waktu yang ditentukan maka kami anggap tidak ada itikad baik untuk berdamai. 

Chintya kemudian menjelaskan balasan draft yang mereka ajukan dari #BeladiriBersatu. Dia mengatakan, perjanjian yang diajukan #BeladiriBersatu tidak melibatkan pihaknya dan dibuat tidak menimbang pengajuan perjanjian yang mereka tawarkan.

Chintya Candranaya

Baca Juga: Pengakuan Wanita Simpanan, Fantasi Tiger Woods Ingin Main Bertiga

Dalam balasan itu, #BeladiriBersatu telah menyusun nama-nama yang akan berduel. Di antaranya Chintya menghadapi Linda Darrow, Mustadi menghadapi Agus Setiawan Jaya (guru Chintya), Suwardi vs Ridho, Rudy vs Budi, dan Tibenk Aditya vs Anjar Weni,

Selain itu, #BeladiriBersatu juga meminta jika tim Chintya kalah kalah, harus mengakui semua video yang dianggap real adalah editan dan rekayasa.

Kemudian, setelah sparing, #BeladiriBersatu akan mencoba mengikuti kemampuan tim Chintya untuk menendang pilar dan pipa besi.

#BeladiriBersatu juga berjanji jika sudah berdamai, semua konten yang menjadi viral ataupun konflik dengan tim Chintya akan dihapus.

Namun, Chintya dan timnya tidak menerima tawaran itu. Ia memutuskan untuk menarik kembali perjanjian yang ia ajukan dalam draft itu dan menganggap semua masalah telah selesai.

"Apa yang kami sampaikan bertujuan agar masyarakat dapat mengetahui dan menilai bahwa kami berusaha memberikan informasi yang valid dan berimbang. Kami harapkan kebijakan masyarakat dapat melihat semua dengan berimbang," ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya