'Rujuk' di All England, Praveen/Debby Asyik Bernostalgia

Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Debby Jordan.
Sumber :
  • REUTERS/Andrew Boyers

VIVA – Hasil positif mampu dituai ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Debby Susanto di babak pertama ajang All England Open 2018. Juara turnamen bulutangkis tertua edisi 2016 ini sukses mengalahkan duo Taiwan, Lee Yang/Hsu Ya Ching, dengan skor 21-12 dan 21-19, Rabu 14 Maret 2018.

Penghancur Praveen/Melati Juara German Open 2022, China Hancur Lebur

Berhasil melaju ke babak kedua juga membawa Praveen/Debby seolah bernostalgia dengan kesuksesan yang diraihnya dua tahun lalu. Keduanya pun masih terkenang betul momen naik podium juara di arena ini.

Baca juga: Sedihnya Greysia/Apriyani Terdepak dari All England 2018

Tragis, Penghancur Raja Bulutangkis Gagal Juara German Open 2022

“Pertandingan tadi mengingatkan kenangan indah, banyak kenangan. Kami beberapa kali main di sini, sempat juara di sini, teringat lagi ke 2016, semoga bisa keulang lagi,” ungkap Praveen yang disambut tawa Debby kepada Badminton Indonesia.  

“Saya juga sama, sudah beberapa bulan enggak partneran, dan sekarang partneran langsung di turnamen All England pula. Kami mau dapat hasil yang terbaik dan pasti ada rasa excited sih, hahaha,” tambah Debby.

Tragis, Raja Bulutangkis Dunia Tersingkir dari German Open 2022

Sekarang meskipun keduanya sudah dicerai sejak awal 2018, namun mereka mengaku masih klop di lapangan. "Enggak mungkin lupa, mau dipisahin setahun pun enggak akan lupa sama cik Debby, apalagi cuma beberapa bulan saja,” jawab Praveen ketika ditanya soal kekompakannya dan Debby.

“Memang sih kami baru berpasangan lagi, tapi tetap mau memberi yang terbaik. Siapa sih yang enggak mau juara di sini? Apalagi kami sudah tahu bagaimana rasanya juara di sini, masa enggak mau ulangi lagi, kami kan juga punya target pribadi,” sebut Praveen.

Bicara soal permainan, Praveen/Debby mengaku mampu menjalankan strategi permainan dengan baik. Di babak kedua, Praveen/Debby akan berhadapan dengan ganda asal Inggris, Marcus Ellis/Lauren Smith.

“Menghadapi pemain Eropa ya sebenarnya enggak kepancing ke permainan sih, tetapi kadang mengganggu saja. Misalnya bola belum out sudah teriak duluan, kalau servis kami enggak default, mereka protes. Ya harus lebih sabar lagi,” kata Praveen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya