Susy Susanti Evaluasi Kegagalan Tim Thomas Indonesia 2018

Kepala bidang pembinaan dan prestasi PP PBSI, Susy Susanti.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Purna Karyanto

VIVA – Langkah Indonesia akhirnya terhenti di semifinal Piala Thomas 2018 di Thailand usai ditekuk China 1-3 di semifinal, Jumat malam 25 Mei 2018.

Jadwal dan Siaran Langsung Tim Bulutangkis Indonesia di Piala Thomas dan Uber 2024

Hasil ini tidak lebih baik dari pencapaian tim Thomas Indonesia tahun 2016. Di mana Indonesia kala itu tampil sebagai runner up.
 
“Hasil ini tidak sesuai harapan. Karena paling tidak kami ingin mempertahankan hasil tahun lalu. Tapi saat ini dengan ranking keseluruhan, kami seeded tiga. Ini juga mempengaruhi," kata manajer tim Piala Thomas dan Uber Indonesia 2018, Susy Susanti dilansir laman resmi PBSI.
  
"Kalau dilihat kekuatan yang merata itu ada di China, baik tunggal maupun ganda. Mungkin kalau ketemu Jepang, peluangnya lebih besar. Lawan Denmark pun bisa,” lanjutnya.

Trofi Piala Thomas dan Uber
 
Susy mengatakan, timnya akan melakukan beberapa perbaikan demi penampilan yang lebih baik. Konsistensi, salah satu aspek yang disoroti di sektor ganda. 

Target PBSI Bawa Indonesia Kembali Juara Piala Thomas

Sementara di sektor tunggal, Susy berharap para pemain Indonesia bisa sejajar dengan pemain elit dunia.
 
“Saat ini persaingan sangat ketat. Di ganda harus lebih konsisten lagi, sedangkan tunggal kami masih ada PR bagaimana untuk meningkatkan performa, konsistensi, permainan lebih matang lagi," kata Susy. 

"Sejauh ini sudah ada peningkatan tapi masih belum konsisten. Masih belum bisa sampai melewati elit dunia," lanjutnya. (ren)

Rekam Jejak Indonesia di Piala Thomas dan Uber
Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting

Ambisi Tim Bulutangkis Indonesia Raih Juara Piala Thomas dan Uber 2024

Optimisme kemenangan dirasakan timnas Indonesia untuk merebut kembali piala di turnamen bergengsi Piala Thomas dan Piala Uber 2024

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024