Kronologi Atlet Bulutangkis Borong 4 Emas Terakhir Asian Para Games

Dheva Anrimusthi selebrasi kemenangan merebut medali emas.
Sumber :

VIVA – Bertanding di Istora Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, atlet-atlet bulutangkis Indonesia tampil militan di hari terakhir Asian Para Games 2018. Dukungan suporter yang luar biasa membuat tenaga mereka jadi berlipat ganda.

Harga Emas Hari Ini 27 April 2024: Emas Antam Kinclong di Akhir Pekan

Wakil pertama Indonesia, Fredy Setiawan yang turun di tunggal putra klasifikasi SL 4 gagal menyumbangkan emas. Ia harus puas meraih perak setelah dikalahkan pebulutangkis India, Tarun, dengan 21-10, 13-21, dan 19-21.

"Sebenarnya saya sering bertemu dengan Tarun. Bahkan pada Asia Para Games di Incheon saya juga bertemu di final. Faktor penyesuaian angin yang menjadi masalah. Terus saya terlalu buru-buru pada game kedua akhirnya tak terkontrol," kata Fredy usai pertandingan.

Harga Emas Hari Ini 26 April 2024: Global Anjlok, Antam Stagnan

Kegagalan itu jadi pelecut atlet lainnya. Indonesia akhirnya membuka pundi emas dari tunggal putra klasifikasi SU 5 lewat Dheva Anrimusthi. Menjalani 'perang saudara' melawan Suryo Nugroho, Dheva menang dua gim langsung 22-20 dan 21-13.

Dheva kembali menyumbang emas kedua bagi Indonesia saat berpasangan dengan Hafizh Briliansyah Prawiranegara lewat ganda putra klasifikasi SU 5. Mereka mengamankan medali emas setelah mengalahkan rekan sesama pelatnas NPC Suryo Nugroho/Oddie Kurnia Dwi Listiant Putra dengan 21-9 dan 21-9.

Harga Emas Hari Ini 25 April 2024: Produk Antam Melorot, Global Bervariasi

"Kami sudah sering bertemu di latihan. Kami suka kalah dan menang. Kami juga sering melakukan rotasi. Di mana dari kami kerap bertukar pasangan," kata Hafizh.

Pebulutangkis ganda putri Asian Para Games rayakan kemenangan.

Sayang, unggulan pertama tunggal putra klasifikasi SL 3, Ukun Rukaendi, gagal mengulang kesuksesan meraih emas di Asian Para Games 2014 Incheon. Ia dikalahkan wakil India Pramod Bhagat lewat pertarungan rubber game 19-21, 21-15, dan 14-21 dan harus puas dengan torehan perak.

"Dia adalah lawan yang tanggung meski usianya sudah tidak muda lagi (48 tahun). Itulah mengapa saya harus melawannya hingga satu jam 30 menit. Apalagi dukungan penonton di sini sangat luar biasa, belum pernah saya merasakan suasana seperti ini sepanjang hidup saya," ungkap Pramod Bhagat.

Hary Susanto/Leani Ratri Oktila mampu memberikan keping emas ketiga tim bulutangkis Indonesia. Emas yang diraihnya setelah mengandaskan perlawanan wakil Thailand Siripongow Teamarrom/Nipada Seangsupa dengan 21-7 dan 21-10 di final ganda campuran SL 3/SU 5.

Emas terakhir Indonesia mampu dipersembahkan ganda putra Fredy Setiawan/Dwiyoko di final ganda putra SL 3-4. Mereka menumbangkan pasangan Korea Selatan Sun Soo Jeon/Dong Jae Joo dengan 22-20 dan 22-20.

Baca: Hebat, Dwiyoko/Fredy Rebut Medali Emas Terakhir Bulutangkis

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya