PBSI Hanya Targetkan Satu Gelar di Indonesia Open 2019

Konferensi pers Indonesia Open 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.

VIVA – Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) hanya menargetkan raihan satu gelar pada turnamen Blibli Indonesia Open 2019 yang akan berlangsung pada 16-21 Juli 2019 di Istora Senayan, Jakarta.

Penghancur Praveen/Melati Juara German Open 2022, China Hancur Lebur

Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI, Susy Susanti dalam konferensi pers di The Ritz Carlton Hotel, Pacific Place, Jakarta, Rabu 26 Juni 2019.

Dalam pemaparannya, Susy menyebut peluang paling besar untuk merebut gelar di ajang berlabel BWF World Tour Super 1000 itu ada di sektor ganda putra, di mana sederet ganda andalan Merah Putih menempati daftar unggulan.

Tragis, Penghancur Raja Bulutangkis Gagal Juara German Open 2022

"Saya maunya sih mempertahankan torehan 2 gelar (ganda putra dan ganda campuran) tahun lalu, tapi sekarang minimal satu lah ya. Ganda putra paling berpeluang, tapi kita berusaha entah dari sektor mana untuk bikin kejutan," ungkap Susy kepada para wartawan.

"Di depan publik ini, kita berharap bahwa hasilnya juga lebih maksimal, ya paling tidak bisa seperti tahun lalu yang kita harapkan," tuturnya.

Tragis, Raja Bulutangkis Dunia Tersingkir dari German Open 2022

Susy juga menyinggung performa pemain sektor tunggal putri yang masih belum stabil pasca hadirnya Rionny Mainaky sebagai kepala pelatih.

"Terus terang untuk tunggal putri, kami akui harus kerja keras. Ruselli akan bertemu Ratchanok. Memang secara level kalah kelas tapi kami berharap ada perlawanan, kejutan," kata Susy.

"Lalu Fitriani akan bertemu Yun Fei, unggulan kedua. Ini harus kami terima karena kalau rangking kita di atas 10 maka otomatis akan bertemu unggulan-unggulan," ujarnya.

Susy menyebut di Indonesia Open kali ini Gregoria Mariska akan punya target lebih tinggi dari Fitriani dan Ruselli Hartawan atau setidaknya mampu melaju hingga babak perempatfinal.

"Jadi, Gregoria yang kami lihat masih ada kesempatan karena akan bertemu Pornpanwee dari Thailand. Peluang terbesarnya ada padanya. Tinggal Gregoria mau kerja keras untuk mencapai itu atau tidak," ujar Susy.

"Saat ini, kami terus kerja keras dan berusaha dengan adanya Rionny Mainaky untuk mengejar ketertinggalan. Saya percaya di mana ada kemauan pasti bisa meningkatkan prestasi atlet kita," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya