- Antara/ Rezza Estily
VIVAnews - Sebanyak 55 atlet bulutangkis yang di bawah naungan Persatuan Bulutangkis (PB) Djarum mengikuti pelatihan softskill di Zone 235, Lembang, Bandung, Jumat, 14, Januari 2011.
"Dengan mengikuti softskill outbound, maka mental mereka akan terlatih seperti petarung tangguh," kata Direktur Zone 235, Rony Aprilyanto.
55 atlet yang mengikuti usianya 10-15 tahun mulai hari ini sampai 15
Januari. Rencananya, softskill outbound ini juga akan diadakan gelombang kedua yang akan diikuti oleh 80 atlet untuk usia 16-25 tahun pada 6-7 Februari.
Sementara itu, Ketua PB Djarum Yoppy Rosimin berharap, pelatih softskill berupa kegiatan outbound dapat meningkatkan performa para pemainnya. Sebab, untuk menjadi yang terbaik di bidang bulutangkis, tidak hanya berbicara mengenai teknik dan fisik saja.
Yoppy menambahkan, ada hal lain yang sangat berpengaruh untuk membentuk atlet yang berprestasi, yaitu mental juara.
"Misalnya, ada pemain yang menjadi ragu-ragu saat sudah jauh meninggalkan lawannya, akibatnya justru kalah. Tapi dengan mengikuti pelatihan softskill, diharapkan hal tersebut bisa di atasi," ujar Yoppy.
Kegiatan outbound yang dilakukan dibagi secara individu dan tim. Pada
permainan individual, para pemain mengikuti lima kegiatan, yaitu flying fox, jembatan tali 2, human jump, turun tebing, dan high rope web.
Sedangkan untuk kegiatan tim seperti blind man walking, water bridge, pipe and ball, dry boat, fill the water the ball can up, sliding wheel, dan war game.
"Dengan permainan itu, akan terlihat atlet yang mempunyai daya juang
tinggi, dan lemah mental," jelas Rony.
Soal Anggapan Raja Penalti Liga 1, Begini Pembelaan Arema FC
Arema FC menolak anggapan sebagai tim paling diuntungkan oleh wasit karena banyak menerima hadiah penalti di Liga 1. Singo Edan menilai penalti yang mereka dapat murni.
